PAGARALAMPOS.COM - Pada Januari 2019, keberadaan arkeologis di Israel mengungkapkan penemuan yang menggugah kembali kejayaan masa lalu: sebuah kota pedesaan yang makmur dari masa awal Islam.
Temuan ini, yang diumumkan dengan antusiasme, mengungkap detail rumah-rumah mewah yang didekorasi dengan mosaik, tangki air yang diplester, tempat pengepresan minyak, dan bengkel kaca.
Namun, kegembiraan ini diimbangi oleh kesedihan karena kawasan tersebut telah diserahkan kepada pengembang, dan pelestariannya menutupi atau menghancurkan demi pembangunan pusat logistik baru di kota terdekat, Modi'in.
BACA JUGA:Temuan Tak Biasa! Menguak Penemuan Makam Dukun Sakti Berusia Ribuan Tahun
Entitas Israel Antiquities Authority (IAA) memutuskan untuk memberikan izin pembangunan di situs tersebut, yang memicu kekhawatiran di kalangan beberapa arkeolog dan masyarakat lokal.
Mereka menilai regulator terlalu cepat memberikan lampu hijau pada proyek tersebut, bahkan ketika sisa-sisa peninggalan kuno yang penting telah ditemukan.
Namun, IAA membela keputusannya dengan argumen bahwa perlindungan terhadap barang-barang antik harus diimbangi dengan kebutuhan perekonomian Israel.
BACA JUGA:Penemuan Arkeologis di Inner Mongolia, Cangkang Naga yang Mengungkap Sejarah Budaya Hongshan
Situs peninggalan ini, Ditempatkan di sebuah bukit yang dikenal sebagai Nebi Zechariah atau Chorvat Zechariah, memberikan wawasan tentang pemukiman zaman awal Islam.
Penggalian ini mengungkapkan keberadaan puluhan bangunan yang terencana dengan baik, mulai dari abad ke-9 hingga ke-11, ketika kekhalifahan Abbasiyah dan Fatimiyah memerintah wilayah tersebut.
Keberadaan salib-salib yang dipahat pada batu-batu alat pemeras zaitun dan potongan-potongan prasasti Yunani menunjukkan adanya identitas Kristen di samping keberadaan tulisan Arab yang mengindikasikan identitas Islam dalam kota tersebut.
BACA JUGA:Jejak Zaman Perunggu, Inilah Penemuan Artefak dan Bangkai Kapal di Dasar Laut
Meskipun tidak ada bukti gereja atau masjid yang ditemukan, bukti-bukti ini menyiratkan bahwa Nebi Zakharia mungkin menjadi rumah bagi komunitas Kristen dan Islam.
Para arkeolog menegaskan bahwa tidak ditemukan bukti kekerasan yang berkaitan dengan penalukan Islam awal di situs tersebut.
Sebaliknya, temuan tersebut menunjukkan transisi yang relatif damai setelah tentara Muslim merebut wilayah tersebut dari kekaisaran Bizantium.