Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lahat, Ibni Noris, yang menekankan pentingnya memasukkan beras SPHP ke pasar sebagai langkah untuk menstabilkan harga beras.
Salah satu fokus dari inspeksi ini juga adalah untuk memantau adanya penyaluran beras SPHP di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan untuk mengintervensi pasar guna menjaga stabilitas harga.
Alfatah Dwi Putra, Kabid Ketahanan Pangan, menyatakan bahwa langkah-langkah akan diambil terhadap pengecer yang menjual beras SPHP di atas HET, termasuk pencabutan izin usaha.
Langkah ini diharapkan dapat menekan harga beras yang masih terlampau tinggi di pasar.
BACA JUGA:Menegangkan! ini Dia Sinopsis Film Mangkujiwo 2, Cerita Sadis Balas Dendam Penuh Darah
Dengan masuknya beras SPHP ke pasar dan adanya intervensi pasar yang dilakukan oleh pihak terkait, diharapkan harga beras akan menjadi lebih stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan ketersediaan dan harga beras, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Semua pihak berharap bahwa dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, masalah ketersediaan dan harga beras dapat terselesaikan secara optimal. *