Dengan meningkatnya aktivitas memasak dan penggunaan peralatan listrik selama bulan Ramadhan, risiko kebakaran juga ikut meningkat.
Oleh karena itu, kolaborasi antara BPBD dan masyarakat dalam meminimalisir risiko kebakaran menjadi krusial dalam menjaga keselamatan dan ketenangan selama bulan suci ini.
Menyikapi hal ini, beberapa tokoh masyarakat setempat juga memberikan komentar dan saran kepada warga.
Salah satunya adalah Pak Ahmad, seorang tokoh masyarakat yang aktif dalam kegiatan sosial di Pagaralam.
BACA JUGA:Harga Beras Sulit Turun, Begini Penjelasan dari Bos Bulog Terkait Penyebabnya!
"Kita harus saling mengingatkan dan saling peduli dalam menjaga keamanan rumah dan lingkungan kita. Kewaspadaan terhadap potensi kebakaran harus menjadi prioritas utama kita semua," ujarnya.
Tidak hanya berbicara tentang upaya pencegahan, namun penting juga untuk memastikan bahwa setiap warga memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam penanganan kebakaran.
Oleh karena itu, BPBD Kota Pagaralam juga merencanakan untuk menyelenggarakan pelatihan kebakaran dan evakuasi bagi masyarakat setempat.
"Kami berencana untuk menyelenggarakan pelatihan kebakaran dan evakuasi bagi masyarakat. Ini akan membantu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi keadaan darurat, termasuk kebakaran," tutur Jon Hasman.
Diharapkan dengan upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, BPBD, tokoh masyarakat, dan warga, potensi kebakaran selama bulan Ramadhan dapat diminimalisir dengan efektif.
Kesadaran akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, bersama dengan tindakan preventif yang tepat, akan menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan ketenangan selama bulan suci ini. *