Bahkan, ia mengaitkan temuan ini dengan pola astronomi di tempat-tempat lain di dunia seperti Eropa, Afrika, dan Cina.
BACA JUGA:Penemuan Menakjubkan! Inilah 7 Penemuan Bersejarah yang Bikin Geger Dunia
BACA JUGA:Mengulik Sejarah! Mari Mengenal Peninggalan Kuno Batu Megalit di Bengkulu
Dalam argumentasinya, Dr. Cunningham membawa bukti yang menarik
termasuk patung-patung Muisca Tunjo dari Kolombia yang menunjukkan desain astronomi serupa.
Dia juga bertanya-tanya apakah tembok poligonal besar Sacsayhuamán
mungkin memiliki keterkaitan dengan nilai astronomi yang sama dengan artefak di Kolombia dan Chili.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan
BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan
Meskipun hasilnya mengejutkan, teori ini masih dalam tahap kontroversial.
Dibutuhkan lebih banyak bukti dan penelitian untuk meyakinkan komunitas ilmiah.
Namun, keberanian Cunningham untuk mengusulkan teorinya yang mudah diuji menunjukkan keyakinan akan kekuatan bukti yang dimilikinya.
Interpretasi semacam ini dalam bidang arkeologi dan astronomi membutuhkan pemahaman mendalam dan dukungan empiris yang kuat.
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Namun, usulan teori baru ini membawa harapan baru dalam memahami sejarah zaman batu
menawarkan kemungkinan untuk merangkul kompleksitas masa lalu dengan lebih baik.