Raden Wijaya menggunakan taktik yang memungkinkan untuk mengacaukan dan mengurangi pasukan musuh secara bertahap.
Dalam pelarian mereka, pasukan Mongol kehilangan semua rampasan perang dari Kediri dan terpaksa memikirkan keselamatan diri sendiri untuk kembali ke kapal dan meninggalkan Jawa.
Kisah ini, yang tercatat dalam “Sandyakala di Timur Jawa (1042 - 1527 M): Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit,” menunjukkan kecerdikan dan keberanian Raden Wijaya dalam menghadapi penjajah, dan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Jawa dalam mengusir penjajah.***