Karena itu, jika kalian melihat peristiwa gerhana, lakukanlah shalat dan berdoalah, sampai gerhana itu selesai.”
Dalam riwayat lain:
فإذا رأيتم ذلك فافزعوا إلى ذكر الله ودعائه واستغفاره
Artinya: “Jika kalian melihat gerhana maka segeralah mengingat Allah, berdoa, dan memohon ampunan kepadanya.” (HR. Ad-Darimi 1569, An-Nasai 1483 dan dishahihkan al-Albani).
BACA JUGA:Wow, Kerajaan Sriwijaya dan Khalifah Umayah Berhubungan, Apakah Sriwijaya Menganut Agama Islam?
Dalam ajaran Islam, gerhana adalah fenomena alam yang dianggap sebagai salah satu tanda kebesaran Allah SWT.
Rasulullah SAW menegaskan pentingnya merespons gerhana dengan shalat dan dzikir.
Ustadz Ammi Nur Baits dan Imam Ibnu Baz menjelaskan bahwa shalat gerhana hanya disyariatkan bagi mereka yang melihat peristiwa tersebut.
Bagi mereka yang tidak melihatnya, tidak diwajibkan untuk melaksanakan shalat gerhana.
BACA JUGA:Masih Baca Qulhu Saat Sholat Subuh? Ini Rekomendasi Surat Panjang Yang Baik Menurut Para Ulama
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat Islam di Indonesia tidak perlu melaksanakan shalat kusuf maupun khusuf.
saat terjadi gerhana bulan dan gerhana matahari pada bulan Ramadhan 2024.
Hal ini karena gerhana-gerhana tersebut tidak melintasi wilayah Indonesia.
Namun, fenomena alam ini tetap menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan pengagungan kepada Allah SWT, serta memperdalam pemahaman akan kebesaran-Nya.
BACA JUGA:Surat Qulhu Tidak Boleh Dibaca? Ini Surat Yang Disarankan Dibaca Saat Sholat Subuh!
Dalam kesimpulan, meskipun Indonesia tidak akan merasakan langsung fenomena gerhana bulan dan gerhana matahari pada bulan Ramadhan 2024.