Inilah Sosok Diponsono Perebut Tahta Hamengkubuwono IV, Cek Sejarahnya

Sabtu 16-03-2024,20:59 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Apa yang dibayangkan oleh Diposono berjalan sesuai rencana. Maka di Yogyakarta, Diposono segera bertindak menggempur benteng.

Dipososo salah duga. Rupanya Belanda mendatangkan bantuan dari Semarang untuk menjaga Yogyakarta, ketika pasukan Yogyakarta dikirim ke Kedu.

Pasukan Diposono melarikan diri ke Bagelen setelah mendapat perlawanan dari pasukan bantuan dari Semarang. Pasukan Belanda berhasil mengejar mereka.

BACA JUGA:Jarang Diketahui! Berikut Sejarah Makam Tersembunyi di Benteng Trade Solo

BACA JUGA:Wajib Kalian Ketahui, Inilah Deretan Raja dalam Sejarah Peradaban Manusia yang Paling Terkenal!

Hanya dalam waktu empat hari Nahuys berhasil mengamankan Kedu dan Yogyakarta. Diposono ditangkap, senjata anak buahnya dilucuti.

Kepada HB IV, residen memberi tahu bahwa Diposono telah melakukan perbuatan buruk dan serangan pengkhianatan. Hukumannya adalah hukuman mati.

Nahuys mengusulkan Magelang sebagai tempat eksekusi. Tapi HB IV tidak mau menghukum mati paman buyutnya itu.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda membuang Diposono ke Ambon. "Semua itu memberi alasan Diponegoro untuk berpikir kembali. 

BACA JUGA:Sejarah: Perintah Puasa dan Keutamaan Berpuasa di Bulan Ramadhan

BACA JUGA:Menggali Warisan Belanda di Kabupaten Lebong, Tambang Emas dan Bangunan Bersejarah

Memang sudah ada dasar untuk berkembang biaknya pemberontakan," kata Martin Bossenbroek.

Tapi contoh yang dilakukan Diposono sungguh berbeda dengan contoh yang diberikan oleh Raden Ronggo, mertua Diponegoro. 

Raden Ronggo juga melakukan pemberontakan, dan Diponegoro mengaguminya.

Bukan untuk merebut tahta, tapi memang untuk mengusir Belanda.

 

Kategori :