PAGARALAMPOS.COM - Dalam suasana mendekati bulan Ramadan, impor kurma mengalami lonjakan signifikan pada bulan Februari 2024.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa terjadi kenaikan baik dalam nilai maupun volume impor kurma tersebut.
Menurut laporan yang dirilis oleh BPS, impor kurma pada bulan tersebut mencapai nilai sebesar US$ 17,18 juta, naik sebesar US$ 3,52 juta atau 25,77% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Tidak hanya dari segi nilai, volume impor kurma juga meningkat drastis sebanyak 3,81 ribu ton atau 51,28% jika dibandingkan dengan bulan Januari 2024.
BACA JUGA:Respon Keluhan Masyarakat, Mendag Revisi Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Kata Zulhas!
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, atau yang akrab disapa Winny, menyampaikan bahwa kenaikan ini merupakan fenomena yang menarik dan relevan dengan pendekatan Ramadan.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Jumat, 15 Maret 2023, Winny menegaskan bahwa tren ini menjadi sorotan utama dalam perdagangan komoditas kurma di Indonesia.
Menariknya, Winny juga memberikan data terperinci mengenai asal impor kurma selama periode Januari-Februari 2024.
Paling dominan adalah kurma yang berasal dari Tunisia, menyumbang sebesar 29,66% dari total impor.
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Beberkan Peran Kementeriannya dalam Mega Proyek IKN, Begini Kata AHY!
Diikuti oleh Mesir dengan 28,35%, Iran dengan 9,30%, dan Arab Saudi dengan 8,61%. Sisanya, sebesar 24,07%, berasal dari negara-negara lain.
Namun, Winny menekankan bahwa meskipun terjadi lonjakan impor kurma pada bulan Februari 2024.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, impor tersebut masih tergolong rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa ada fluktuasi dalam pola impor kurma dari tahun ke tahun.
BACA JUGA:Mengapa Performa Mesin Mobil Bekas Bisa Menurun? Ternyata Ini Penyebabnya yang Harusnya Kalian Tau