Dengan dukungan penuh dari masyarakat setempat, tradisi pembuatan Dawat di dusun Pagaralam tetap berlanjut, menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan menyambut bulan suci Ramadhan.
Kebersamaan dan semangat untuk berbagi terus menjadi pendorong utama dalam melestarikan kearifan lokal ini.
Dari sudut pandang ekonomi lokal, tradisi pembuatan Dawat juga memberikan dampak positif.
Selain menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat, perdagangan Dawat juga membangkitkan ekonomi mikro di wilayah tersebut.
Meskipun tantangan ekonomi terus mengintai, semangat dan kebersamaan dari masyarakat dusun Pagaralam tetap menjadi penopang utama dalam menjaga keberlangsungan tradisi berharga ini.
Dawat, bukan hanya sebuah hidangan, namun juga sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan dengan penuh kebanggaan dan kecintaan.*