Dari Ma’nene hingga Tiwah: Tradisi Unik Suku di Indonesia yang Menghormati dan Mengenang Orang Meninggal

Kamis 22-08-2024,15:05 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya dan adat istiadat. 

Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki ciri khas dan tradisi tersendiri, termasuk dalam hal menghormati dan mengenang orang yang sudah meninggal. 

Beberapa tradisi tersebut mungkin terlihat aneh, menakutkan, atau bahkan mengerikan bagi orang luar, namun bagi masyarakat setempat, tradisi tersebut memiliki makna dan tujuan yang mendalam. 

Berikut adalah beberapa tradisi unik suku di Indonesia yang berkaitan dengan orang yang sudah meninggal.

BACA JUGA:Pulau Yap dan Batu Rai: Menelusuri Sejarah dan Makna Mata Uang Tradisional yang Menghiasi Budaya Kepulauan

1. Ma’nene di Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Ma’nene adalah tradisi mengganti pakaian dan mendandani jenazah yang dilakukan oleh masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan. 

Mereka percaya bahwa roh orang yang meninggal tidak pernah meninggalkan keluarga, melainkan tetap berada di rumah atau di liang lahat. 

Oleh karena itu, mereka merawat jenazah dengan baik dan menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. 

Ma’nene biasanya dilakukan setelah panen besar pada bulan Agustus, September, atau Oktober, setahun sekali atau setiap tiga tahun sekali. 

BACA JUGA:Mengungkap Keunikan Budaya Pulau Yap: Sejarah dan Peran Batu Rai sebagai Mata Uang Tradisional

Jenazah yang sudah dibalsem akan diambil dari liang lahat, dibersihkan, diganti pakaian, diberi perhiasan, dan dibawa pulang ke rumah. 

Keluarga dan kerabat akan menyambut jenazah dengan sukacita, berbincang-bincang, dan berfoto bersama. 

Tujuan dari tradisi ini adalah untuk menghormati dan mengenang leluhur, serta mempererat hubungan antara keluarga yang masih hidup dan yang sudah meninggal.

2. Tiwah di Kalimantan Tengah

Kategori :