Hati yang bersih adalah hati yang dapat menangkap dan menerima firasat dengan baik. Sebagaimana firman Allah SWT:
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Tambo Bayang (1915), Jejak Suku Guci dari Muaro Paneh
“Sesungguhnya pada hari itu tidak berguna harta dan anak-anak, kecuali orang-orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara: 88-89)
3. Menjaga kesehatan jiwa dan pikiran
Kesehatan jiwa dan pikiran adalah salah satu syarat untuk memiliki firasat yang peka.
Kesehatan jiwa dan pikiran dapat dicapai dengan cara menghindari stres, depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya, yang dapat mengganggu keseimbangan dan ketenangan batin.
Kesehatan jiwa dan pikiran juga dapat dicapai dengan cara melakukan aktivitas-aktivitas yang positif, bermanfaat, dan menyenangkan, seperti berolahraga, beribadah, bersosialisasi, berkreasi, dan lain-lain.
BACA JUGA:Inilah 5 Tempat Wisata Aneh di Indonesia, Punya Nama-nama Unik yang Menarik Perhatian
Kesehatan jiwa dan pikiran akan membuat kita lebih fokus, konsentrasi, dan terbuka terhadap firasat yang datang.
4. Melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar
Kepekaan terhadap lingkungan sekitar adalah kemampuan untuk memperhatikan, mengamati, dan menanggapi hal-hal yang terjadi di sekeliling kita, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik.
Kepekaan terhadap lingkungan sekitar dapat melatih firasat kita, karena kita akan lebih mudah menangkap dan menginterpretasikan tanda-tanda, isyarat, atau pesan yang tersirat atau tersurat dalam kejadian-kejadian yang kita saksikan atau alami.
Kepekaan terhadap lingkungan sekitar juga dapat membuat kita lebih peduli dan empati terhadap orang-orang di sekitar kita, yang dapat menjadi sumber atau objek firasat kita.
BACA JUGA:8 Gerakan Ekor Kucing Yang Harus Diketahui Untuk Mengetahui Perasaannya!
5. Meyakini dan mengikuti firasat yang kita rasakan
Meyakini dan mengikuti firasat yang kita rasakan adalah sikap yang harus kita tunjukkan jika kita ingin memiliki firasat yang peka.