PAGARALAMPOS.COM - Suku Anak Dalam merupakan kelompok masyarakat adat terpencil (TIK) yang terletak di perbatasan Provinsi Riau dan Jambi.
Suku Anak Dalam atau biasa dikenal dengan Orang Rimba mempunyai tradisi unik yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyangnya, yaitu tradisi yang disebut Melangun. Bagi Suku Anak Dalam, pergi jauh berarti pergi jauh.
Berada jauh dari rumah membantu meringankan kesedihan yang disebabkan oleh kematian orang yang dicintai.
Melewati banyak kota, kabupaten, dan provinsi, semoga kesedihan karena jauh dari keluarga bisa diredakan.
BACA JUGA:Benarkah 5 Suku Ini Keturunan Majapahit , Yuk Simak Faktanya Disini!
BACA JUGA:Menawan Bak Orang Eropa, Inilah 3 Suku di Indonesia yang Bermata Biru!
Suku Anak Dalam, sekelompok masyarakat yang tinggal di hutan yang luas, memiliki aturan hidup atau hukum adat yang khas dan berharga bagi mereka.
Aturan-aturan ini mengatur berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari perjalanan hingga interaksi dengan dunia luar.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi empat aturan penting dalam hidup yang harus dipatuhi oleh Anak-anak Dalam.
1. Melangun: Perpindahan yang Sarat Makna
Melangun adalah kebiasaan hidup nomaden yang masih dijalankan oleh Suku Anak Dalam. Mereka melakukan perpindahan ini sebagai cara untuk mengatasi rasa sedih akibat kehilangan anggota keluarga yang meninggal.
BACA JUGA:Mengungkap Tradisi Suku Anak Dalam, Dibalik Ritual Melangun dan Hukum Adat yang Kuat
BACA JUGA:Indonesia! Misteri dan Keunikan Tradisi Kawin Tangkap di Sumba
Ketika seseorang meninggal, keluarga tersebut akan meninggalkan tempat tinggal mereka dan mencari tempat tinggal baru.
Melangun bukan sekedar perpindahan fisik, tetapi juga perpindahan emosional. Kegiatan ini akan berlanjut hingga rasa duka mereka hilang.