Sejarah Suku Samin, Ternyata Inilah Sosok Pendiri Masyarakat yang Penuh Kedamaian ini!

Senin 05-08-2024,11:03 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Suku Samin berasal dari nama seorang penduduk, Ki Samin Surosentiko, yang lahir pada 1859 di Desa Poso, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

Dulu Samin dianggap sebagai residivis oleh pemerintah Belanda, atau penjahat yang keluar-masuk penjara. 

Samin tidak suka dengan sistem pemerintahan kolonial yang menindas dan memeras rakyat. 

Ia pun mulai menyebarkan ajaran yang menentang Belanda, yang kemudian dikenal sebagai Saminisme.

BACA JUGA:Ragam Budaya! Inilah 5 Ritual Adat Suku Dayak! Penghormatan Roh Alam Hingga Pengantaran Jenazah dengan Cara Be

Ajaran Saminisme banyak berbicara mengenai cara hidup manusia yang sederhana, mengutamakan kedamaian, dan sikap saling menolong. 

Terdapat ungkapan-ungkapan khas Samin yang dapat merefleksikan nilai-nilai adat masyarakat. 

Di antaranya adalah nrimo (sabar menerima), rilo (ikhlas), trokal (kerja keras) lan narimo (menerima dengan ikhlas akan anugerah sang pencipta), rukun (pertalian persahabatan dan persaudaraan), gotong royong (kerja sama).

Pengikut Samin disebut dengan Sedulur Sikep, yang berarti saudara yang memiliki senjata tanpa kekerasan. 

BACA JUGA:Memahami Prosedur Pernikahan dengan Gadis Suku Dayak, Apa Saja Syarat dan Larangannya?

Mereka melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan cara menolak membayar pajak, menanam tanaman yang tidak diinginkan Belanda, dan tidak mengikuti peraturan-peraturan yang dibuat oleh Belanda. 

Perlawanan ini membuat Samin dan pengikutnya sering ditangkap, dihukum, bahkan diasingkan oleh Belanda. 

Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap mempertahankan ajaran Samin.

Suku Samin masih bertahan hingga kini, meski jumlahnya semakin berkurang. 

BACA JUGA:Bagaimana Cara Menikahi Gadis Suku Dayak? Ini Syarat dan Larangannya

Kategori :