BACA JUGA:Begini 4 Tips Membaca Watak Seseorang Melalui Mata dan Bibir Menurut dr. Aisah Dahlan
Selain itu, Anda juga bisa membuat kalimat pembuka dengan menyinggung masalah pembaca, lalu jawab permasalahan tersebut di isi artikel.
Selalu ingatlah bahwa karakteristik pembaca di internet adalah pembosan.
Karena itu, hindarilah menggunakan kalimat pembuka yang bertele-tele atau mendayu-dayu ketika menulis di media online.
Sebagai gantinya, buatlah kalimat pembuka yang to the point, yang mampu membuat pembaca merasa yakin bahwa mereka berada di artikel yang dapat menjawab kebutuhan mereka.
BACA JUGA:Bingung Memilih Model Rambut Pendek yang Sesuai dengan Bentuk Wajah? Ini Tips dan Rekomendasinya!
4. Keterbacaan
Seperti yang sudah disinggung di paragraf awal, menulis di media online berbeda dengan menulis di media konvensional.
Pada media online, pembaca cenderung mengakses tulisan melalui smartphone atau ponsel pintar.
Karena itu, penting untuk membuat artikel yang tidak terlalu padat paragrafnya ketika dibaca melalui layar ponsel.
Anda bisa membuat tulisan yang terdiri dari 3-4 kalimat saja dalam satu paragraf.
BACA JUGA:Series Kitab Kencan Suguhkan Tips Tentang Urusan Asmara, Simak Sinopsisnya Disini
Dengan begitu, pembaca akan merasa nyaman ketika membacanya melaui ponsel dan tidak mudah lelah akibat paragraf yang terlalu padat.
5. Perkuat dengan Referensi
Expertise atau keahlian di bidang tertentu merupakan salah satu hal yang disukai oleh Google.
Konten yang mengandung pendapat ahli atau pakar di bidangnya akan punya nilai lebih di mata Google, termasuk di mata pembaca.