PAGARALAMPOS.COM - Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen kini sedang menikmati popularitas, setelah belum lama ini mengumumkan rencana Singapura untuk mengakuisisi delapan unit jet tempur stealth F-35A Lightning II.
Maka komentar Ng Eng Hen kembali menjadi perhatian netizen, yakni setelah Ng Eng Hen menyebut bahwa AS telah melibatkan F-35 secara aktif dalam misi di Ukraina.
Kabar dari petinggi pertahanan dari negara sekutu AS itu, sontak memicu beranggam tanggapan. Pasalnya, AS dan negara-negara NATO justru tidak pernah mengungkapkan hal tersebut, meski pengerahan armada F-35 sangat dimungkinkan dalam membantu Ukraina.
Meski Ng Eng Hen menyebut pelibatan jet tempur stealth F-35 di Ukraina. Namun, Menhan Singapura itu mengatakan misi F-35 di Ukraina bukan untuk berhadapan dengan jet tempur Rusia.
BACA JUGA:Estonia Terima Blue Spea, Rudal Anti Kapal Pesisir Generasi Kelima Rancangan Singapura dan Israel
Melainkan menjalankan misi untuk menunjukkan dengan tepat lokasi sistem rudal anti-pesawat atau rudal hanud Rusia.
“Dalam kegiatan baru-baru ini, AS telah memobilisasi F-35 untuk mengidentifikasi penempatan sistem rudal anti-pesawat Rusia di Ukraina. Informasi intelijen yang dikumpulkan kemudian disebarluaskan ke negara-negara NATO,” kata Menhan Singapura.
Pengungkapan tersebut disampaikan Ng Eng Hen dalam sidang Komite Parlemen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Sebagai informasi, Singapura baru-baru ini memutuskan untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya dengan membeli delapan pesawat tempur siluman F-35A tambahan dari Lockheed Martin.
BACA JUGA:Singapura Miliki Alutsista Hanud Termodern di Asia Tenggara, Miliki SAMP/T Beramunisi Rudal Aster 30
F-35B AS dalam sebuah uji peluncuran ASRAAM di Tahun 2017.
Hal serupa juga dilaporkan pada April lalu oleh BulgarianMilitary.com, berdasarkan pengakuan seorang pilot Angkatan Udara AS, yang mengonfirmasi bahwa F-35 yang dioperasikan digunakan untuk menentukan lokasi sistem hanud S-300 Rusia yang ditempatkan di dekat perbatasan Belarusia-Ukraina.
Komentar Ng Eng Heng tidak hanya memvalidasi penggunaan F-35 oleh Angkatan Udara S dalam upaya pengawasan mereka di Ukraina.
Tetapi juga sumber online Departemen Militer Singapura menawarkan pandangan mendalam mengenai pesawat ini.
Mereka menggambarkan pesawat ini dengan sangat rinci sebagai “radio-electronic vacuum cleaner,” yang pada dasarnya merupakan alat canggih yang mampu mengumpulkan banyak data yang berguna bagi intelijen.