11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman: Jayabaya memprediksi bahwa masyarakat akan mengalami periode ketidakstabilan atau perubahan yang signifikan dalam waktu dekat.
12. Akeh janji ora ditetepi: Jayabaya menggambarkan kurangnya kepercayaan dalam hubungan sosial atau politik, di mana janji-janji seringkali tidak ditepati.
13. Keh wong wani nglanggar sumpahe dhewe: Jayabaya meramal akan adanya perilaku yang semakin tidak patuh terhadap nilai-nilai etika atau moral.
14. Manungsa padha seneng nyalah: Jayabaya meramal akan adanya polarisasi masyarakat atau meningkatnya konflik antarindividu.
BACA JUGA:Mau Sehat, Ngopi Setelah Minum Obat, Waspada Senjata Makan Tuan Maseee
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan
15. Ora ngendahake hukum Hyang Widhi: Jayabaya meramal akan adanya ketidakpatuhan terhadap hukum atau nilai-nilai agama.
16. Barang jahat diangkat-angkat: Jayabaya meramal akan adanya perilaku yang semakin tidak bermoral dalam masyarakat.
17. Barang suci dibenci: Sama seperti ramalan sebelumnya, Jayabaya meramalkan penurunan nilai-nilai moral dalam masyarakat.
18. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit: Jayabaya memprediksi bahwa materialisme semakin mendominasi masyarakat, dan banyak orang hanya peduli pada uang.
BACA JUGA:Wajib Banget Kamu Kunjungi! Inilah Pesona Alam Wisata Pantai Mliwis Kebumen
BACA JUGA:Ritual Unik Suku Dani Papua Bakar Batu. Sejarah dan Tahapan Proses Tradisi Ini
19. Lali kamanungsan: Ramalan ini merujuk pada hilangnya rasa empati dan solidaritas sosial.
20. Lali kabecikan: Ramalan ini diartikan akan adanya hilangnya rasa hormat terhadap kearifan tradisional dan nilai-nilai budaya.
21. Maksud narik galih: Ramalan ini diartikan pada niat untuk mengambil keuntungan pribadi tanpa memperhatikan konsekuensi sosial atau lingkungan.
22. Akeh kang neng jaman Jayabaya ora keket: Jayabaya meramal kurangnya pemimpin yang bijak dan mampu memimpin dengan baik.