Kalungan wesi dapat melambangkan kekuatan atau pengaruh baru yang akan mengubah cara hidup masyarakat Jawa.
BACA JUGA:Mengintip Destinasi Andalan Parawisata di Minangkabau, Ada Apa Aja Yah?'
BACA JUGA:Inilah 10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya! Benarkah Ini Jadi Bukti Prasejarah yang Mutlak?
3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang: Ini bisa diartikan sebagai gambaran perubahan dalam perjalanan manusia.
Prahu yang berlayar di awang-awang merujuk pada perjalanan manusia ke luar angkasa atau kemajuan teknologi menciptakan kendaraan yang bisa "terbang" di langit.
4. Kali ilang kedhunge: Jayabaya memprediksi perubahan lingkungan, seperti kekeringan atau perubahan aliran sungai.
5. Pasar ilang kumandhang: Jayabaya memprediksi perubahan dalam ekonomi atau pasar yang akan mengalami penurunan aktivitas.
6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak: Ini menyiratkan bahwa zaman Jayabaya akan datang kembali dan relevan di masa depan.
BACA JUGA:Bunda, Kamu Harus Tau! Inilah Larangan yang Harus Dihindari Jika tidak Ingin Keguguran
BACA JUGA:Inilah 5 Tempat Wisata Malam Mojokerto yang Indah Cocok Banget Buat Kamu yang Mau Liburan
7. Bumi saya suwe saya mengkeret: Jayabaya memberikan peringatan tentang masalah lingkungan, seperti perubahan iklim atau kerusakan lingkungan.
8. Sekilan bumi dipajeki: Jayabaya memprediksi akan adanya indikasi bahwa tanah atau sumber daya alam akan dikenai pajak atau dikuasai oleh pemerintah atau entitas tertentu.
9. Jaran doyan mangan sambel: Jayabaya meramal akan adanya perubahan perilaku atau kebiasaan masyarakat, seperti perubahan dalam pola makan.
10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang: Jayabaya meramal akan adanya perubahan dalam norma sosial atau gender, di mana perempuan mulai mengadopsi pakaian yang biasanya digunakan oleh laki-laki.
BACA JUGA:Eksplor 5 Pantai Terpopuler di Bali yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Berlibur
BACA JUGA:Mengulik Sejarah! Mari Mengenal Peninggalan Kuno Batu Megalit di Bengkulu