Dia menduga bahwa zirah besi itu membuat Rangga Lawe sulit bergerak di dalam air dan takut tenggelam.
Kebo Anabrang pun memutuskan untuk memanfaatkan kelemahan ini untuk mengalahkan Rangga Lawe.
Setelah mendapatkan kesempatan, Kebo Anabrang segera naik ke permukaan dan memeluk Rangga Lawe dengan erat.
Rangga Lawe terkejut dan berusaha melepaskan diri, tetapi Kebo Anabrang terlalu kuat dan cepat.
BACA JUGA:Dibalik Legenda Si Pahit Lidah! Inilah Sosok Wanita yang di Cintainya, Siapakah Dia?
Kebo Anabrang menarik Rangga Lawe mencebur ke sungai dan memegangi kepalanya agar tidak bisa naik ke permukaan.
Rangga Lawe berjuang sekuat tenaga, tetapi zirah besi yang dikenakannya membuatnya semakin berat dan lemah. Akhirnya, Rangga Lawe tewas karena kehabisan napas.
Pertarungan antara Rangga Lawe dan Kebo Anabrang berakhir dengan kemenangan Kebo Anabrang dan kekalahan Rangga Lawe.
Kebo Anabrang mengangkat jenazah Rangga Lawe dari sungai dan membawanya ke darat. Raden Wijaya dan pasukan Majapahit bersorak-sorai dan memuji Kebo Anabrang atas prestasinya.
BACA JUGA:Dibalik Keindahannya, Inilah Legenda Gunung Patah yang Banyak Dipercaya Masyarakat
Mereka juga menghormati Rangga Lawe sebagai seorang pahlawan yang berani dan setia.
Namun, pertarungan ini juga menimbulkan kesedihan dan penyesalan bagi banyak orang, terutama bagi para kerabat dan sahabat Rangga Lawe.
Mereka menangis dan meratapi kematian Rangga Lawe yang tragis. Mereka juga menyesali konflik yang terjadi antara Tuban dan Majapahit yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Mereka berharap agar perdamaian dan persaudaraan bisa terjalin kembali antara kedua kerajaan.