Legenda Maling Gentiri Boncolono, Pahlawan Rakyat Kediri yang Ditakuti Belanda

Sabtu 24-08-2024,14:45 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

BACA JUGA:Menelusuri Aura Misterius Air Terjun Kedung Kayang di Magelang: Keindahan dan Legenda

Karena aksi mereka yang sering mengacaukan rencana Belanda, mereka mendapat julukan maling gentiri, yang berarti pencuri yang berasal dari daerah Gentir, sebuah desa di Kediri. 

Maling gentiri juga berarti pencuri yang berani dan sakti. Masyarakat Kediri menganggap mereka sebagai pahlawan yang membela kepentingan rakyat.

Kematian Maling Gentiri Boncolono

Belanda merasa geram dan takut dengan keberadaan maling gentiri. Mereka pun membuat sayembara bagi siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap maling gentiri. 

Sayembara ini menarik minat banyak tokoh dan pendekar lokal yang ingin mendapatkan hadiah dari Belanda. Namun, mereka semua gagal karena maling gentiri terlalu lihai dan sakti.

BACA JUGA:Menelusuri Kegelapan di Air Terjun Sono Kliwon: Menguak Misteri dan Legenda yang Memikat

Belanda kemudian mengetahui rahasia ilmu pancasona yang dimiliki oleh maling gentiri. 

Mereka mengetahui bahwa ilmu itu hanya bisa dikalahkan dengan cara memenggal kepala maling gentiri dan memisahkannya dari tubuhnya dengan batas Sungai Brantas. 

Sungai Brantas adalah sungai terbesar di Jawa Timur yang mengalir dari Gunung Wilis hingga ke Laut Jawa.

Belanda pun mengatur rencana untuk menjebak maling gentiri. Mereka menyamar sebagai pedagang kaya yang membawa banyak barang berharga. 

BACA JUGA:Misteri Batu Atola di Pulau Nias Selatan: Fakta atau Legenda?

Mereka berpura-pura menginap di sebuah rumah yang berada di dekat Sungai Brantas. Mereka juga menyiapkan banyak pasukan yang bersiaga di sekitar rumah tersebut.

Maling gentiri yang mendengar kabar tentang pedagang kaya itu pun tertarik untuk mencuri barang-barangnya. Mereka berubah wujud menjadi kera dan menyusup ke dalam rumah tersebut. 

Namun, mereka tidak menyadari bahwa mereka telah terperangkap. Belanda segera menutup pintu dan jendela rumah tersebut dan menyerang maling gentiri dengan senjata api.

Maling gentiri berusaha melawan dan meloloskan diri, tetapi mereka terlalu banyak dikepung oleh musuh. 

Kategori :