1. Asal Mula Gunung Kawi
Masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Kawi bermula dari sosok penasihat Pangeran Diponegoro yang bernama Kanjeng Zakaria II alias Eyang Soedjoego yang melipir ke daerah selatan Jawa Timur lantas membuat padepokan.
BACA JUGA:Bikin Bangga! Inilah Sederet Penemuan Kuno di Indonesia yang Mendunia!
BACA JUGA:Desain Trendi Dan Unik, Inilah Keunggulan Honda Scoopy Terbaru Versi 2024!
Siapa Eyang Soedjogo? Awalnya, dengan ditangkapnya Pangeran Diponegoro pada tahun 1830.
Sebagian pengikutnya melarikan diri ke Jawa Timur. Kyai Zakaria II yang menjadi penasihat spiritual Pangeran Diponegoro mengganti namanya menjadi Eyang Soedjoego atau Eyang Djoego.
Ia mengungsi ke timur melewati berbagai tempat seperti Pati, Bagelen, Tuban, Kepanjen, hingga akhirnya tiba di Desa Jugo, Kesamben, Blitar sekitar tahun 1840.
Ia mendiami suatu dusun yang selanjutnya dikenal sebagai Dusun Jugo (Djoego).
BACA JUGA:TOP 7 Kuliner Tradisional Khas Bangka Belitung, Wajib Dicicipi Nih!
BACA JUGA:Uniknya Tradisi Papua, Bakar Batu Budaya Memasak Nenek Moyan Suku Dani
Sekitar satu dekade pertama, Eyang Djoego membuka padepokan dan menerima murid yang salah satu diantaranya menjadi putera angkatnya, yaitu Raden Mas Jonet atau Raden Mas Iman Soedjono (Eyang Soedjo).
Yang merupakan salah satu senapati Pangeran Diponegoro. Pada dekade kedua, Ki Moeridun dari Warungasem, Pekalongan datang menjadi murid R.M. Iman Soedjono..
Eyang Djoego kemudian memerintahkan R.M. Iman Soedjono dan Ki Moeridun untuk membuka hutan di sebelah selatan Gunung Kawi.
Dan berpesan bahwa ia ingin dimakamkan di sana. Ia juga meramalkan bahwa desa yang akan dibuka tersebut akan ramai serta menjadi tempat pengungsian.
BACA JUGA:Kemewahan Off-Road, Thar Earth Edition Hadir dengan Penawaran Tak Terduga! Cek Penjelasannya Disini!
BACA JUGA:Honda CRF150L 2024, Melampaui Batasan dengan Harga yang Masuk Akal