PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Sriwijaya, adalah salah satu kerajaan bahari yang mengukir sejarah kejayaan di pulau Sumatra dan seantero Nusantara.
Meskipun runtuhnya terjadi pada abad ke-14 M, keberadaannya telah meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam sejarah Indonesia.
Dengan prasasti-prasasti bersejarah dan peninggalan budaya, Sriwijaya menggambarkan betapa kokohnya peradaban maritim dan pengaruhnya yang meluas hingga wilayah yang jauh. Artikel ini membawa pembaca melalui perjalanan sejarah Kerajaan Sriwijaya, dari berdirinya pada abad ke-7 M oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa hingga kemunduran dan runtuhnya pada abad ke-14 M akibat serangan Majapahit.
BACA JUGA:Sejarah Dan 10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Yang Paling Melegenda, Wong Kito Wajib Tau Ini!
Pada masa kejayaannya, Sriwijaya menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, melibas perang melawan kerajaan Jawa dan India, serta berkembang menjadi pusat maritim yang tangguh. Dalam membahas kerajaan ini, artikel merinci beberapa prasasti bersejarah seperti Kedukan Bukit, Kota Kapur, Telaga Batu, hingga Prasasti Leiden, yang menjadi saksi bisu kejayaan dan kepahlawanan.
Peninggalan berupa candi seperti Muara Takus juga turut menjadi bukti monumental kebesaran Sriwijaya.
Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatra dan banyak memberi pengaruh di Nusantara.
Daerah kekuasaan berdasarkan peta membentang dari kamboja, Thailand selatan , Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa barat dan Kemungkinan Jawa tengah.
Berdirinya Kerajaan Sriwijaya
Nama Sriwijaya berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu ‘Sri‘ yang berarti cahaya dan ‘Wijaya‘ yang berarti kemenangan.
Sriwijaya dapat diartaikan sebagai kemenangan yang gemilang.
BACA JUGA:Gak Kalah Keren! inilah 7 Style Rambut Tren 2023 Kecintaan Para Wanita
Berdasarkan isi dari prasasati Kota Kapur, Kerajaan Sriwijaya diperkirakan berdiri pada abad ke 7 M yang didirikan oleh Dapuntahyang Sri Jayanasa.
Kisah pendirian Kerajaan Sriwijaya termasuk sebagai yang sulit dipecahkan dikarenakan sumber yang tersedia tidak menjelaskan struktur genealogis yang rapi anta raja – raja Sriwijaya.