Sejarah Perjuangan Masyarakat Tanjung Sakti di Kabupaten Lahat, Dari Abad ke-17 Hingga Abad ke-20

Senin 26-02-2024,06:06 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

Masyarakat Tanjung Sakti tidak tinggal diam menghadapi penjajahan Belanda. Mereka melakukan perlawanan bersama-sama dengan masyarakat Palembang dan sekitarnya. 

BACA JUGA:Gereja Santo Mikael di Tanjung Sakti, Saksi Bisu Perkembangan Agama Katolik di Sumatera Selatan!

Salah satu tokoh perlawanan yang berasal dari Tanjung Sakti adalah Ki Gede Ing Suro, yang merupakan keturunan dari Ki Gede Ing Suro, pendiri Kerajaan Pagaruyung. 

Ki Gede Ing Suro memimpin pasukan yang terdiri dari suku Besemah, Lematang, Lintang, dan Gumai, untuk melawan Belanda. 

Ki Gede Ing Suro gugur dalam pertempuran di Sungai Lematang pada tahun 1821.

Abad ke-19: Masa Perang Banjar

Pada abad ke-19, Tanjung Sakti terlibat dalam Perang Banjar, yaitu perang antara Kesultanan Banjar dan Belanda yang berlangsung dari tahun 1859 hingga 1905. 

BACA JUGA:Kisah Pilu di Balik Gereja Santo Mikael, Pembantaian Umat Katolik Masa Penjajahan Jepang di Tanjung Sakti?

Perang ini dipicu oleh keinginan Belanda untuk menguasai wilayah Kalimantan, yang kaya akan sumber daya alam. 

Belanda mengirim pasukan dari Sumatera, termasuk dari Tanjung Sakti, untuk menyerang Banjar. 

Namun, banyak pasukan yang berasal dari Tanjung Sakti yang membelot dan bergabung dengan pihak Banjar, karena merasa tidak setuju dengan kebijakan Belanda. 

Mereka juga merasa bersaudara dengan masyarakat Banjar, yang sama-sama beragama Islam dan berbahasa Melayu.

BACA JUGA:Situs Gunung Padang, Peninggalan Bersejarah Dengan Struktur Bangunan Unik Dan Tertua Di Dunia!

Salah satu tokoh yang berasal dari Tanjung Sakti yang berperan dalam Perang Banjar adalah Pangeran Antasari, yang merupakan putra dari Sultan Muhammad Seman, raja Banjar yang terakhir. 

Pangeran Antasari lahir di Tanjung Sakti pada tahun 1797, dari ibunya yang bernama Ratu Agung, putri dari Ki Gede Ing Suro. 

Pangeran Antasari menjadi pemimpin perlawanan Banjar melawan Belanda, dan mendapat gelar Pahlawan Nasional Indonesia.

Kategori :