Upacara ini dilaksanakan pada minggu kedua bulan Desember. Dan, dipimpin langsung oleh seorang Upulatu atau raja.
Ada serangkaian upacara adat yang perlu dilakukan saat melaksanakan upacara adat cuci negeri ini, antara lain:
BACA JUGA:Miliki Akreditasi A, Ini 7 Kampus Terbaik di Jambi
BACA JUGA:Tak Hanya Hayam Wuruk, Inilah 5 Deretan Daftar Raja Paling Lama Jabatannya di Kerajaan Majapahit
- Pembersihan negeri
- Naik ke gunung Sirimaa
- Upacara adat cuci negeri
- Cuci Air
- Masuk kain gandong
2. Upacara Fangnea Kidabela
Upacara ini banyak ditemukan di kawasan Kepulauan Tanimbar, di derah Maluku Tenggara Barat. Upacara adat ini bertujuan untuk memperkokoh hubungan sosial di daerah tersebut.
BACA JUGA:Florawisata San Terra Malang, Menikmati Keindahan Alam dan Rekreasi Seru
Daerah Maluku Tenggara Barat memang memiliki budaya mengatur persaudaraan, dengan bentuk daun Lolat dan Kidabela.
Daun Lolat ini berperan dalam mengatur hubungan sosial masyarakat, yakni antara dua desa atau lebih.
Kemudian, diwujudkan dengan bentuk kidabela.
Upacara ini sengaja dilakukan agar masyarakat tidak mudah terpecah belah dan mencegah berkonflik.
BACA JUGA:Cek Sejarah Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Bukti Kekuasaannya Zaman Dahulu
BACA JUGA:Toyota Corolla Cross Kembali Hadir Dengan Desain Menawan dan Tangguh, Ini Penampakannya!
3. Upacara Adat Sasi
Upacara adat sasi hampir dilaksanakan di seluruh daerah Maluku dan Papua. Upacara ini dilaksanakan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.