5 Upcara Adat Maluku, Cuci Negeri Soya Hingga Makan Patita

Senin 19-08-2024,15:07 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terdiri dari lebih dari 1000 pulau. Maluku memiliki kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari pantai, gunung, hutan, hingga laut. 

Maluku juga dikenal sebagai daerah rempah-rempah, karena sejak zaman dahulu telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di dunia.

Namun, tidak hanya keindahan alam dan rempah-rempah yang menjadi daya tarik Maluku. Maluku juga memiliki budaya dan tradisi yang sangat khas dan beragam, yang mencerminkan kehidupan masyarakatnya yang harmonis dan toleran. 

Budaya dan tradisi Maluku mencakup kepercayaan, kebiasaan, seni, dan adat istiadat yang diwariskan dari generasi ke generasi.

BACA JUGA:Menjelajahi 7 Desa Adat di Jawa Barat, Begini Keunikan Tradisinya

Budaya dan tradisi Maluku tidak hanya sekadar simbol atau hiasan, tetapi juga memiliki makna dan nilai yang mendalam bagi masyarakatnya. 

Budaya dan tradisi Maluku juga menjadi sarana untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, sejarah, dan identitas Maluku. 

Berikut adalah lima contoh budaya dan tradisi Maluku yang menarik untuk diketahui:

1. Adat Cuci Negeri Soya

Adat cuci negeri adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Soya, sebuah desa di Pulau Ambon. 

BACA JUGA:Tari Gubang: Pentingnya Tradisi Suku Melayu Asahan dan Makna di Baliknya

Upacara ini bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan diri, negeri, dan hubungan sosial dari perasaan buruk, seperti perseteruan, rasa curiga, iri, dan dengki. 

Upacara ini juga merupakan bentuk syukur kepada Tuhan atas berkat dan rahmat yang diberikan.

Upacara ini dilaksanakan pada minggu kedua bulan Desember, dan dipimpin langsung oleh seorang Upulatu atau raja. 

Ada serangkaian upacara adat yang perlu dilakukan saat melaksanakan upacara adat cuci negeri ini, antara lain:

Kategori :