Piarik juga banyak digunakan di daerah lain seperti Sumatera Selatan dan biasa disebut dengan senjata Trisula.
BACA JUGA:Inilah 5 Jenis Senjata Tradisional Suku Jambi, No 3 Sumpit Milik Suku Anak dalam
Bentuk senjata ini menyerupai senjata utama dewa Hindu Siwa. Hal ini karena pada zaman dahulu, sebelum Islam masuk ke Sumatera Barat, khususnya di daerah Padang masih menganut agama Hindu.
Orang Sumatera Barat sering berburu hewan besar dengan menggunakan piarik sebagai senjata. Piarik dapat menembus kulit, daging, atau tulang hewan dengan mudah.
Piarik juga digunakan sebagai senjata perang oleh masyarakat Minangkabau, terutama oleh kaum Padri yang beragama Islam.
Piarik menjadi salah satu senjata yang menunjukkan kekuatan dan ketangguhan masyarakat Minangkabau dalam menghadapi musuh.
BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Ini 7 Sejarah Wisata di Bali! Salahsatunya Kejayaan Wisata Budaya dan Tradisional
Piarik memiliki berbagai bentuk dan ukuran, sesuai dengan daerah asalnya. Beberapa bentuk piarik yang terkenal adalah piarik Lintau, piarik Pariaman, dan piarik Silek.
6. Sumpitan
Sumpitan adalah senjata tradisional Padang Sumatera Barat berbentuk tabung bambu yang digunakan untuk menembakkan anak panah kecil.
Sumpitan digunakan untuk berburu dan pertempuran jarak jauh. Kelebihan sumpitan adalah dapat memberikan daya tembak dengan akurasi hingga 200 meter.
Sumpitan tidak hanya digunakan sebagai senjata tradisional di Sumatera Barat, tetapi juga oleh masyarakat Dayak di Kalimantan.
BACA JUGA:Membuka Tabir 7 Misteri Mainan Tradisional Lampung, Salahsatunya Terompah Tertutup
Fungsi sumpitan ini masih sama dengan yang digunakan untuk berburu hewan dan dibuat secara alami sehingga tidak merusak alam.
Sebagai warisan budaya nenek moyang, masyarakat Minangkabau masih melestarikan sumpitan sebagai senjata tradisional.
Sumpitan biasanya berbentuk tabung kecil yang memungkinkan anak panah kecil yang ditembakkan untuk menembak jauh ke sasaran.