BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Tumapel, Ini Kisah Tragis Ken Arok Dibalik Perayaan Kemerdekaannya!
Pati Unus bergelar Pangeran Sabrang Lor, yang artinya pangeran yang menyeberang laut. Ia dikenal sebagai penguasa yang berani dan gagah berani.
Ia berambisi untuk menaklukkan Malaka, yang saat itu dikuasai oleh Portugis. Ia menyerang Malaka dua kali, pada tahun 1511 dan 1521.
Namun, ia gagal dalam usahanya dan gugur dalam pertempuran. Meskipun demikian, ia dihormati sebagai pahlawan yang berjuang melawan penjajah.
Pati Unus digantikan oleh adiknya yang bernama Sultan Trenggana. Sultan Trenggana adalah penguasa yang bijaksana dan cakap.
BACA JUGA:Taukah Kamu? Inilah 5 Daftar Raja dengan Masa Jabatan Paling Lama di Kerajaan Majapahit
Ia memerintah dari tahun 1521 hingga 1546. Pada masa pemerintahannya, kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya.
Ia berhasil menaklukkan berbagai kerajaan besar di Jawa, seperti Madura, Blambangan, Mataram, dan Pajang.
Ia juga mengirimkan pasukan untuk merebut Sunda Kelapa, pelabuhan utama di Jawa Barat, dari tangan kerajaan Sunda.
Ia dibantu oleh Fatahillah, seorang panglima perang yang handal.
Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa dan mengganti namanya menjadi Jayakarta, yang artinya kota kemenangan.
Runtuhnya
Kerajaan Demak mengalami kemunduran dan runtuh setelah Sultan Trenggana wafat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Sengketa kekuasaan. Raden Patah memiliki banyak anak laki-laki, tetapi berasal dari ibu yang berbeda-beda. Hal ini menimbulkan persaingan dan konflik di antara mereka.
Hal ini bertambah rumit setelah Pati Unus meninggal tanpa memiliki keturunan laki-laki.