PAGARALAMPOS.COM - Ceritanya, pada suatu ketika ada pasangan beruntung yang memiliki dua anak dengan kepribadian yang sangat berbeda.
Anak yang nakal diberi nama Sumbing, sedangkan adiknya yang baik hati diberi nama Sindoro.
Menurut sejarah, Gunung Sumbing dulunya merupakan wilayah Kerajaan Mataram kuno.
Puncak Gunung Sumbing juga menjadi tempat meditasi para petapa Hindu dan Budha.
BACA JUGA:Wajib Dicoba! Menikmati Wisata Kuliner di Probolinggo Dengan 5 Kelezatan Nusantara
Pada masa penjajahan Belanda, Gunung Sumbing juga memiliki peran penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia.
Dari sana akses sangat mudah. Perjalanan melalui Cepit Parakan atau mendaki Gunung Sumbing sangat singkat.
Hanya membutuhkan waktu 7 jam untuk mencapai Puncak Bentu setelah melewati tiga pos terdepan.
Tentu saja, itu juga tergantung pada kecepatan berjalan.(Ketinggian puncak 3.371 mdpl).
BACA JUGA:Cocok Buat Liburan Bareng Keluarga, Inilah 7 Destinasi Wisata Terbaru di Singapura
Gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet.
Gunung ini secara administratif terletak di tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang Kabupaten Temanggung; dan Kabupaten Wonosobo.
Merupakan jenis gunung stratovolcano, Gunung Sumbing memiliki dua puncak, yaitu Puncak Sejati dan Puncak Selo Konten.
Dibandingkan jalur pendakian lain, jalur ini lebih sepi dan landai. Itu sebabnya, sangat bersahabat untuk pendaki pemula.
BACA JUGA:Nyaman Banget! Inilah 7 Destinasi Wisata di Singapura Terbaru, Salahsatunya Chinatown Singapura