Letak patung ini berada di kota Makale, tepat di atas bukit Buntu Burake. Dibangunnya patung ini mereplikasi gaya patung yang ada di Rio De Janeiro, Christ the Redeemer.
Jembatan kaca yang mengelilingi patung merupakan jembatan kaca terpanjang yang ada di Indonesia, dengan panjang sekitar 90 meter.
BACA JUGA:Perjalanan Suku Sikumbang, Dari Sejarah Kuno hingga Warisan Budaya yang Diwariskan
Berada di jembatan kaca ini, nuansanya seperti sedang melayang di atas ketinggian. Jika ingin menikmati pemandangan yang spektakuler, datanglah sepagi mungkin untuk melihat matahari terbit dengan gumpalan awan putih di sekitarnya.
4. Makam Para Bangsawan di Gua Lemo
Tidak seperti makam pada umumnya, Lemo mudah diakses bagi khalayak umum. Tata cara pemakaman warga bangsawan Toraja yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk melihat langsung liang makam yang ada di dalam batu gua.
Perbukitan kapur yang bercorak keputihan memberi rona warna tersendiri sehingga makam jauh dari kesan angker.
Ada ragam patung kayu yang menghiasi bukit makam. Bagi adat setempat, patung yang dibuat harus menyerupai orang yang sudah meninggal dan jasadnya dimakamkan ke dalam batu.
BACA JUGA:Sinopsis Onde Mande, Sarat akan Budaya Minangkabau, ini Filmnya
Setiap keluarga memiliki tempatnya sendiri di dalam bukit, begitu juga dengan penataan patung kayu. Jika mereka sedarah dan memiliki ikatan keluarga, patung-patung tersebut dijejerkan dengan leluhurnya yang lebih dulu meninggal dunia.
5. Gumuk Pasir Sumalu di Toraja Utara
Tempat Wisata Tana Toraja ini bernama Gumuk Pasir Sumalu, yang dulunya sering disebut dengan nama Bukit Pa’buyan.
Ternyata gumuk pasir tidak hanya ada di Yogyakarta. Di Tana Toraja juga punya kompleks perbukitan pasir yang pesonanya tidak kalah cantik.
Area pasir ini bukan sembarang gundukan, pasir yang mudah terbawa angin melukiskan pemandangan yang indah nan artistik. Tak ayal, jika berfoto di tempat ini selalu menghasilkan foto yang ciamik.
BACA JUGA:Adat Suku Besemah Lampek Empat Merdike Due, Miliki Keberagaman Budaya Yang Kaya!
Untuk sampai ke gumuk pasir, kamu harus menempuh perjalanan dari rute Rantepao dan memakan waktu lebih dari satu jam (jarak 25 kilometer).