Wanita hamil harus memiliki cukup vitamin D pada saat melahirkan untuk memastikan bayi mereka memiliki tingkat vitamin D yang cukup untuk 4 – 6 bulan pertama kehidupannya.
Selain itu, penelitian menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara rendahnya vitamin D pada wanita hamil dan meningkatnya
risiko kehamilan seperti preeklampsia, kelahiran prematur, diabetes gestasional, dan infeksi bakterial vaginosis.
3. Bantu mencegah penyakit autoimun
Akhir-akhir ini sudah banyak penelitian yang menghubungkan vitamin D dan perannya pada berbagai macam penyakit, alias tidak untuk tulang dan otot saja.
Penyakit autoimun seperti multiple sclerosis yang lebih banyak terjadi pada wanita diketahui berkaitan dengan kadar vitamin D yang rendah.
Selain multiple sclerosis, vitamin D juga berperan sebagai imunosupresan pada rheumatoid arthritis (rematik).
Vitamin D juga bermanfaat agar sistem imun dalam tubuh manusia berfungsi secara normal untuk melawan beberapa macam penyakit.
4. Bantu mencegah penyakit kronis lainnya
Manfaat lain dari vitamin D yakni mengurangi risiko Anda terhadap penyakit kronis.
Salah satunya, pemenuhan asupan vitamin D yang cukup bisa bantu menjauhkan Anda dari risiko kanker, sebab vitamin D memiliki efek anti karsinogenik.
Hubungan antara status vitamin D yang cukup dan risiko kanker yang lebih rendah telah dibuktikan oleh banyak penelitian.
Selain itu, banyak juga penelitian yang melaporkan adanya hubungan antara defisiensi vitamin D dan peningkatan risiko beragam penyakit jantung seperti hipertensi, gagal jantung, dan penyakit jantung iskemik.
5. Bantu mencegah gangguan suasana hati
Ternyata, vitamin D juga dapat membantu mencegah gejala yang terkait dengan gangguan suasana hati.
Memang, kaitan antara vitamin D dan depresi bukan berupa sebab-akibat.