Perubahan signifikan dalam hidup Ken Arok dimulai ketika ia bertemu dengan seorang Brahmana dari India, Lohgawe.
Lohgawe datang mencari titisan Wisnu, dan dengan keyakinan yang mendalam, ia menyatakan bahwa Ken Arok adalah orang yang dicarinya.
Menurut Serat Pararaton, Ken Arok digambarkan sebagai keturunan Dewa Brahma, mengangkat statusnya di atas sebayanya.
BACA JUGA:Pendaki Wajib Tahu! Inilah 4 Fakta Penting Wajib Diketahui Ketika Ingin Mendaki Gunung Cikuray
Dengan bimbingan Lohgawe, Ken Arok diangkat sebagai pengawal Tunggul Ametung di Kadipaten Tumapel, sebuah wilayah bawahan Kerajaan Kadiri.
Ambisinya yang tumbuh untuk merebut Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, membawa ke jalur yang tak terduga.
Intrik dan Pembunuhan
Peristiwa yang mengubah sejarah dimulai ketika Ken Arok memutuskan untuk membunuh Tunggul Ametung.
Untuk mendapatkan senjata yang kuat, ia meminta bantuan Mpu Gandring, seorang ahli pembuat pusaka.
Namun, ketidaksabaran Ken Arok membuatnya merebut keris yang belum sempurna, mengakibatkan kematian Mpu Gandring yang mengutuk keris tersebut.
Dengan strategi liciknya, Ken Arok membuat orang percaya bahwa keris itu milik Kebo Hijo, rekannya, yang kemudian dihukum mati.
Dengan tangan yang bersih, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan memproklamirkan dirinya sebagai Akuwu Tumapel, menikahi Ken Dedes.
Pemberontakan dan Kemerdekaan
Tahun 1221 menjadi penanda penting dalam sejarah Ken Arok ketika ia memberontak melawan Kerajaan Kadiri.