Suku Asmat yang tinggal di daerah pesisir tersebar di sekitar pantai Laut Arafuru.
Sedangkan Suku Asmat yang hidup di pedalaman berada di pegunungan Jayawijaya.
Suku Asmat yang tinggal di pedalaman hutan, mereka tinggal di sekitar rawa-rawa yang kondisi sekitarnya sangat terbatas.
BACA JUGA:Menyusuri Surga Tersembunyi Favoritnya Para Wisatawan di Papua Barat
BACA JUGA:Pesona Alam Lumajang, Menikmati Keindahan di Kali Pinusan Poncosumo yang Lagi Hits
Batu yang biasa kita lihat di pinggir jalan bisa sangat berharga bagi mereka, bahkan dijadikan mas kawin. Hal ini dikarenakan di tempat mereka tinggal jarang terdapat batu.
Padahal batu sangat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari, seperti bahan membuat palu, kapak, dan peralatan lainnya.
BACA JUGA:Mengapa 10 Mobil Toyota Ini Kurang Diminati? Ini Dia Alasan dan Merk Nya!
Orang Asmat memiliki ciri-ciri fisik meliputi tinggi tubuh termasuk tinggi, bahkan untuk ukuran tubuh orang Indonesia pada umumnya.
Para wanitanya memiliki tinggi rata-rata 162 cm, sementara para pria sekitar 172 cm.
Mereka tinggal di sebuah kampung yang biasanya terdiri dari 1 Rumah Bujang yang difungsikan sebagai tempat untuk upacara keagamaan dan upacara adat.
Sementara itu rumah lainnya berupa rumah tinggal yang biasanya dihuni oleh 3 keluarga.
BACA JUGA:Makanan Oriental yang Wajib kalian Coba, Miliki Segudang Manfaat!
BACA JUGA:Menggali Varian Mobil Invicto! Mewah Seperti Innova dengan Harga Terjangkau
Mata pencaharian utama suku Asmat adalah bekerja di lingkungan sekitar, misalnya berkebun atau berburu.