BACA JUGA:Taukah Kamu! inilah 4 Mitos dan Misteri Gunung Puntang yang Masih Dipercaya Hingga Saat ini
Potensi antimikroba dari hasil uji in vitro dapat menghambat infeksi bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus (penyebab keracunan makanan).
Hasil tersebut didapatkan dari percobaan ekstrak metanol buah, biji, daun, dan akar tanaman gambas.
Hasil penelitian juga menunjukkan ekstrak buah dan daun gambas dapat menghambat perkembangan bakteri Klebsiella pneumoniae (penyebab pneumonia).
4. Menekan perkembangan kanker
Penelitian terbaru dari Biomedicine & Preventive Nutrition memperlihatkan ekstrak metanol oyong mengurangi perkembangan tumor ganas pada tikus secara signifikan.
BACA JUGA:Pesona Alam dan Budaya Papua Barat, 9 Tempat Wisata yang Punya Pemandangan Eksotis!
BACA JUGA:Pesona Terbaru, Keindahan Alam dan Budaya di 7 Destinasi Hits Kabupaten Tebo
Peneliti juga mengamati efek penghambatan ekstrak etanol daun gambas juga pada garis sel kanker paru-paru manusia
Hasil penelitian pada hewan ini menunjukkan secara signifikan meningkatkan kematian sel kanker.
Namun, penelitian belum bisa mengumpulkan bukti yang cukup bahwa gambas punya manfaat mengambat perkembangan kanker.
Riset masih berupa pengujian awal sehingga peneliti belum bisa menarik kesimpulan apa pun.
5. Mengobati rinitis alergi
Penelitian dari Research in Complementary Medicine melakukan uji klinis terhadap 146 pasien rawat jalan rinitis alergi atau hay fever.
Riset ini menguji pemberian obat homeopati (pengobatan herbal) dengan kandungan gambas.