Pengembangan Drone VTOL Flexrotor, Airbus Helicopters Akuisisi Aerovel

Kamis 18-01-2024,04:44 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

PAGARALAMPOS.COM - Airbus Helicopters mengakuisisi Aerovel berikut sistem drone Flexrotor sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat portofolio solusi tak berawak taktisnya. Flexrotor adalah drone taktis berukan kecil yang dirancang untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan pengintaian (ISTAR) di laut dan di darat.

“Kami menyambut Aerovel ke dalam keluarga Airbus. Akuisisi strategis ini sejalan dengan visi kami untuk memperluas penawaran drone dan menanggapi permintaan pelanggan yang terus meningkat di seluruh dunia.

Akan kemampuan misi tambahan seperti kerja sama berawak dan tak berawak. Keahlian Aerovel dalam teknologi penerbangan otonom akan melengkapi pengembangan drone copter VSR700,,” kata Bruno Even, CEO Airbus Helicopters, dalam siaran pers (15/1/2024).

Flexrotor adalah drone Vertical Takeoff and Landing (VTOL) modern dengan berat peluncuran maksimum 25 kg, dirancang untuk misi ISTAR dengan endurance dari 12-14 jam dalam konfigurasi operasional tipikal.

BACA JUGA:Ethiopia Terima Dua Unit Perdana Jet Tempur Sukhoi Su-30K, Bersamaan Drone Anka Turki

Desain Flexrotor bertumpu pada ekor yang terentang, dan menawarkan rotor yang kuat tepat di bawah leher pod kamera depan yang bulat. Dengan tampil laksana roket.


Foto : Drone.-Pengembangan Drone VTOL Flexrotor, Airbus Helicopters Akuisisi Aerovel-Indomiliter.com

Menjadikan drone ini tak membutuhkan ruang dek yang besar untuk proses lepas landas atau mendarat. saat Flexrotor berada di langit, drone ini akan berputar dan terbang seperti pesawat sayap tetap pada umumnya.

Flexrotor punya diameter rotor 2,1 meter, dengan setidaknya satu bagian permukaan peluncuran cukup lebar untuk lebar sayap drone hampir 3,08 meter.

Flexrotor menawarkan kecepatan jelajah 85,2 km per jam dan kecepatan tertinggi 140 km per jam, dan dalam mode fixed wing, berpotensi terbang dengan endurance 30 jam terus menerus.

BACA JUGA:Begini Sistem Kerja Drone Tempur CH-4 Rainbow

Setelah lepas landas, Flexrotor berputar ke penerbangan sayap tetap, dan ekor yang terentang memendek menjadi bentuk ekor normal.

Memungkinkan pesawat beroperasi seperti pesawat sayap tetap biasa di langit. Drone dengan daya tahan lama seperti ini memungkinkan kru untuk mengemudikannya secara bergiliran, mengurangi kelelahan pilot drone tanpa harus mendaratkan drone untuk berganti operator.

Saat melesat dengan kecepatan jelajah, Flexrotor dapat menjelajah sejauh 2.035 km. Di udara, drone dapat berfungsi sebagai pengintai dengan kamera siang hari dan inframerah. 

Juga dapat berfungsi sebagai node relai komunikasi, terutama jika armada tersebar dan komunikasi lainnya dibatasi.

Kategori :