PAGARALAMPOS.COM - Salah satu maskot yang telah mencapai tingkat kepopuleran tertinggi dan menjadi ikon yang sangat dikenal oleh banyak orang adalah Michelin Man, yang lebih akrab dikenal dengan nama Bibendum.
Sosok gemuk dengan tubuh putihnya yang menggemaskan ini memang menjadi daya tarik utama bagi produk ban Michelin.
Namun, tahukah Anda bahwa Bibendum tidak selalu memiliki penampilan yang imut sejak awal kemunculannya?
Bibendum pertama kali muncul di dunia pada tahun 1898, hasil karya seniman bernama Marius Rossilon, yang lebih dikenal dengan nama panggilan O'Galop.
BACA JUGA:Michelin, Dunlop, IRC, dan Bridgestone, 4 Ban Motor Terbaik di Indonesia, Gasak.
Pada masa awal kemunculannya, Bibendum tidaklah terlihat begitu menggemaskan seperti yang kita kenal saat ini.
Desain awalnya lebih condong ke arah menyeramkan, dengan wajah yang tidak bersahabat dan ekspresi yang jauh dari kata imut.
Sebagai maskot untuk produk ban, Bibendum awalnya digambarkan sebagai tumpukan ban yang membentuk wujud manusia.
Wajahnya tidak memiliki senyum lebar seperti sekarang, melainkan terlihat serius dan dilengkapi dengan kacamata.
Bibendum versi awal ini jauh dari kesan imut, dan warna tubuhnya juga tidak putih bersih seperti yang kita lihat pada masa kini; sebaliknya, Bibendum hadir dengan warna abu-abu yang lebih suram.
Meskipun tampilannya jauh dari imut, Bibendum versi awal ini berhasil mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat pada masanya.
Mungkin pada zaman itu, konsep kegemasan dan keimutan sudah berbeda dengan zaman sekarang.
Seiring berjalannya waktu, perlahan namun pasti, Bibendum mengalami evolusi penampilan yang berubah dari yang menyeramkan menjadi menggemaskan.
Perubahan tersebut mencakup penambahan elemen-elemen yang menjadikannya lebih bersahabat, seperti senyum lebar dan mata besar yang lucu.