Anjuran ini menganjurkan seseorang tetap memperhatikan istirahat dan tidur siang secukupnya, meskipun sedang padat pekerjaannya.
BACA JUGA:Wanakula Camp Purwakarta, Tempat yang Cocok Untuk Healing dan Melepas Penat!
BACA JUGA:Beli Laptop Atau Tablet, Nggak Usah Bingung, Pilih Perangkat 2 in 1 Ini, Ini Merek Produknya
Tidur siang membantunya semangat beribadah di malam hari (qiyamullail).
Karena pola demikianlah yang dipandang ideal dan sesuai dengan ajaran Islam.
Hal ini juga telah diperkenalkan di kehidupan pesantren, yang dikenal dengan tradisi qailulah atau tidur sekejap di siang hari.
Ini mengacu pada hadits Nabi Muhammad SAW, "Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang." (HR Abu Nu'aim dalam Ath-Thibb 1:12)
BACA JUGA:Kamera Terbaik di Kelasnya! Eksplorasi Fitur Fotografi ROG Phone 8 Pro
BACA JUGA:Paling Efektif, Ini Perawatan Sepeda Motor Musim Hujan Yang Wajib Kalian Coba, Ini Penjelasannya!
Dalam Subul al-Salam, Ash-Shanani mengartikan qailulah dengan istirahat di tengah hari, sekalipun tidak sambil tiduran.
Bahkan para ahli fiqih berbeda pendapat dalam menentukan waktu yang dimaksudkan untuk tidur siang, ada yang mengatakan sebelum waktu Zhuhur dan ada yang berpendapat setelah masuk waktu Zhuhur.
Disampaikan Dalam Imam Muslim, "Dalil yang menunjukkan keunggulan bahwa qailulah adalah istirahat setelah masuk waktu zhuhur itu berasal dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa’ad.
Yaitu: Tidaklah kami melakukan qailulah dan menyantap makan siang kecuali setelah selesai sholat Jumat di masa Nabi."
BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Inilah 7 Ciri Rumah Pembawa Sial yang Perlu Diketahui
BACA JUGA:Honda Vario 125 Terbaru 2024, Mengungkap Desain Futuristik dan Performa Unggulan
Di sisi lain, Imam Al-Syarbini Al-Khathib berkata qailulah adalah tidur sebelum tergelincirnya matahari (sebelum zuhur).