Sultan Anom I Muhammad Badruddin, Jejak Kepemimpinan di Kanoman

Sabtu 06-01-2024,23:01 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Cirebon, sebuah entitas kekuasaan yang berakar dalam sejarah Jawa abad ke-16 hingga ke-17, menandai era penting dalam perdagangan, politik, dan agama.

Terletak di pesisir utara Pulau Jawa, antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, kekuasaan Cirebon telah menjadi pusat perhatian dalam sejarah Indonesia.

Puncak Kemakmuran di Bawah Syarif Hidayatullah

Pada masa pemerintahan Syarif Hidayatullah, atau lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati, pada abad ke-16, Kerajaan Cirebon mencapai puncak kemakmurannya.

Perdagangan dan transportasi berkembang pesat di wilayah ini.

BACA JUGA:Inilah 3 Hal Unik Candi Gedong Songo, Peninggalan Bersejarah Dari Kerajaan Mataram!

Kehadiran Cirebon di jalur perdagangan internasional memberinya keuntungan besar, yang membantu pertumbuhan politik, ekonomi, dan agama selama masa pemerintahan Syarif Hidayatullah.

Runtuhnya Kerajaan dan Pembagian Kekuasaan

Namun, pada abad ke-17, Kerajaan Cirebon menghadapi kehancuran setelah berdiri lebih dari 200 tahun.

Setelah runtuhnya, terbentuklah beberapa kerajaan kecil di dalamnya, terutama Kerajaan Kanoman dan Kasepuhan.

1. Kerajaan Kanoman

Setelah runtuhnya Kerajaan Cirebon pada 1666, terjadi perpecahan kekuasaan.

BACA JUGA:Kisah Pangeran Trunojoyo Asal Madura Yang Berhianat Di Kerajaan Mataram Kuno!

Panembahan Ratu II atau Pangeran Rasmi, penguasa saat itu, diasingkan oleh Sultan Amangkurat I dari Mataram.

Kesultanan Cirebon kemudian diambil alih oleh Mataram, memicu konflik dengan Banten.

Kategori :