Kompleks Candi Lawang terdiri dari bangunan induk dan lima bangunan perwara yang menyertai di kanan dan kiri, menghadap bangunan utama.
Meskipun bagian tubuh dan atapnya telah hilang, pondasi dan sebagian kaki candi masih dapat ditemui. Bangunan induk berukuran 6,43×6,5 meter dengan sumuran di pusatnya.
Motif hias kertas tempel belah ketupat dan ragam hias flora memberikan nilai seni pada candi ini.
Bangunan Perwara yang Membayangkan Keagungan
BACA JUGA:Makanan Khas Karawang yang Paling Banyak Digemari!
Tiga bangunan perwara mengelilingi candi induk dari berbagai arah.
Perwara I, yang menghadap timur, menunjukkan keunikan dengan tiga pondasi tangga masuk.
Sementara Perwara II dan Perwara III, meskipun banyak yang hilang, masih menunjukkan keindahan dan keagungan yang melimpah dari arsitektur Jawa kuno.
Tantangan dan Potensi Pariwisata
BACA JUGA:5 Lokasi Wisata di Sulawesi Barat yang Terpopuler Favorit Para Wisatawan
Meski belum mencapai kemegahan kompleks candi lainnya, Candi Lawang menantang untuk diangkat sebagai potensi pariwisata.
Keletakan di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) membuatnya dapat menjadi destinasi wisata yang menarik.
Namun, pelestarian melalui pemugaran diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat lingkungan sekitar yang terus berkembang.
Upaya Pelestarian dan Pemugaran
BACA JUGA:Seram! Yuk Uji Nyali di 4 Hotel Angker di Surabaya ini, Dijamin Kamu Bakal Ketakutan
Pentingnya pelestarian Candi Lawang diakui sebagai bagian integral dari warisan budaya Indonesia.