Simak Sejarah Kelam Australia, Melalu Film Rabbit-Proof Fence

Sabtu 16-12-2023,12:32 WIB
Reporter : Mey
Editor : Mey

PAGARALAMPOS.COM- Film produksi tahun 2002 yang dibuat berdasarkan kisah nyata ini sangat berkesan dan sarat dengan pesan moral tentang pembebasan dari “penyeragaman” budaya, selain menghibur tentu saja.

Kisah ini diambil dari buku “Follow the Rabbit-Proof Fence” yang ditulis oleh Doris Pilkington Garimara.

Menceritakan perjalanan Molly Craig membebaskan diri dari aturan pemerintah Australia tahun 1931 di mana anak-anak “campuran” Aborigin dan “kulit putih” harus dipisahkan dari keluarga Aboriginnya.

Molly Craig, Daisy Burungu, dan Gracie Fields, tiga anak perempuan campuran dari Jigalong ini harus berjuang untuk melarikan diri dari Moore River.

BACA JUGA:Film : A Mighty Heart Suara Kebenaran dan Kebebasan yang Hilang Berakhir Tragis!

BACA JUGA:Kisah Angelina Jolie Dalam Film A Mighty Heart, Rekomendasi Buat Ditonton!

Sebuah penampungan bagi anak-anak campuran untuk dididik mengikuti budaya kulit putih, untuk kembali ke tempat asalnya.

Aturan pemisahan ini rupanya mempunyai suatu niatan yang sangat jahat, yaitu pemusnahan ras dengan cara yang sangat halus, dengan cara mengajarkan budaya kulit putih dan perkawinan antara anak campuran dengan orang kulit putih yang pada akhirnya secara genetik ras Aborigin ini akan musnah.

Suasana penampungan dan pendidikan Moore River yang terletak di utara Perth ini rupanya membuat Molly dan kedua saudarinya melarikan diri dari penampungan.

BACA JUGA:Mengulas Film A Mighty Heart, Kisah Menarik Yang Diperankan Angelina Jollie!

BACA JUGA:Terharu! Film Broken Hearts, Ketika Cinta Diuji dengan Penyakit Mematikan

Namun rupanya pelarian tidak semudah yang dibayangkan karena mereka harus menghindari seorang pelacak jejak yang handal bernama Moodo yang akan mengembalikan para pelarian ini untuk kemudian mendapatkan hukuman yang sangat berat.

Dengan naluri berburu yang hebat, Molly berhasil membuat Moodo kesulitan untuk menemukan jejak mereka.

Jarak 2.400 km yang harus ditempuh ketiganya tidak menyurutkan semangat mereka untuk kembali ke tanah kelahiran mereka.

A.O. Neville, pejabat yang mengemban aturan ini, pun menjadi sangat kelimpungan dan frustasi menemukan ketiga anak perempuan yang melarikan diri.

Kategori :