PAGARALAMPOS.COM - Gunung Marapi di Sumatera Barat bukan sekadar rangkaian tanah dan batu yang menjulang tinggi.
Bagi suku Minangkabau, gunung ini memiliki nilai spiritual yang jauh melebihi sekadar keberadaannya sebagai gunung.
Dalam Tambo adat Minangkabau, Gunung Marapi adalah asal muasal dari peradaban etnis Minangkabau itu sendiri.
Banyak informasi yang mengelilingi Gunung Marapi.
BACA JUGA:Mengenal 4 Suku Mendiami Jambi, Konon Keturunan Sriwijaya dan Memilih Tinggal Dipedalaman Hutan
Salah satunya adalah cerita "sajak gunuang marapi sagadang talua itiak," yang menceritakan bahwa nenek moyang orang Minangkabau mendarat di puncak gunung tersebut setelah banjir surut, kemudian melanjutkan perjalanan mereka hingga sampai di nagari tuo Pariangan.
Namun, dalam artikel ini kita tidak akan mengeksplorasi lebih jauh mengenai budaya dan sejarahnya.
Kita akan membahas lebih dalam tentang gunung ini sebagai sebuah fenomena alam yang memuntahkan abu vulkaniknya.
Mengapa gunung ini menarik perhatian para petualang dari berbagai penjuru negeri setiap minggunya?
BACA JUGA:Sunset di Puncak Mutis, Gunung Diujung Timur Indonesia Yang Tebar Pesona
Gunung Marapi adalah gunung vulkanologi dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut.
Puncak tertingginya terdiri dari Puncak Merpati dan Puncak Garuda.
Puncak Merpati mengarah ke Pariangan, Tanahdatar, sementara Puncak Garuda mengarah ke Batu Palano, Kabupaten Agam.
Gunung Marapi memiliki banyak pesona alam dan wisata petualangan yang menarik. Ada tiga atraksi utama di sana.
BACA JUGA:Begini Makna Pura Luhur Giri Arjuno, Konon Digambarkan Gerbang Khayangan