BACA JUGA:Gempur Dunia Otomotif dengan Trobosan Terbaru! Polytron Kenalkan Fox R yang Makin Canggih
Selain perdagangan, Kerajaan Demak juga didukung komoditas ekspor seperti beras dari pedalaman yang dihasilkan dari kadipaten – kadipaten seperti Madiun, Kediri, Malang, Pati dan Pajang.
Komoditas ini diekspor melalui jalur perdagangan internasional di Nusantara.
Kehidupan Politik kerajaan Demak
Kerajaan Demak mampu mengakhiri kedigdayaan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda.
Setelah berdiri sendiri, Kerajaan Demak menempatkan adipati – adipati di daerah – daerah sebagai perpanjangan tangan Sultan.
Daerah tersebut seperti Surabaya, Tuban, dan Madiun yang memiliki adipati yang sangat berpengaruh. Selama Kerajaan Demak berdiri, kerajaan ini sering bersinggungan dengan bangsa barat.
Salah satu diantaranya ketika terjadi perebutan Sunda Kelapa pada tahun 1527 dengan Portugis.
BACA JUGA:4 Senjata Khas Sumatera Selatan, Salah satunya Ada Kudok Suku Pasemah!
Kehidupan Sosial Kerajaan Demak
Berbeda dengan kerajaan Hindu maupun Buddha, di agama Islam tidak terdapat kasta dalam kehidupan sosialnya.
Pada agama Islam juga tidak terdapat ritual – ritual yang mengeluarkan biaya layaknya yang dilakukan di agama Hindu.
Sistem sosial Kerajaan Demak bersifat egaliter, artinya terdapat kesetaraan antara rakyat dan pemimpin yang dapat dilihat ketika pelaksanaan sholat Jumat.