Legenda yang diceritakan oleh masyarakat Bali mengenai asal-usul Gunung Batur sangat menarik.
Pada suatu masa, ketika pulau Bali masih sunyi dan belum dihuni, pulau ini mengapung di tengah samudera luas.
Pada saat itu, hanya ada empat gunung yang ada di pulau tersebut: Gunung Karu di barat, Gunung Andakasa di selatan, Gunung Beratan di utara, dan Gunung Lempuyang di timur.
Namun, pulau Bali tetap mengambang di atas samudera luas karena empat gunung tersebut belum mampu memakukannya.
BACA JUGA:Ada Cerita Cinta dan Kekuasaan Dibalik Perang Bubat, Kerajaan Ini Pun Tak Tunduk Kepada Majapahit
Para Dewa yang bersemayam di Gunung Semeru, gunung tertinggi di Jawa, mengetahui masalah ini.
Dalam sidang Dewa, mereka memutuskan untuk mengirim sejumlah Dewa Naga untuk memindahkan puncak Gunung Semeru ke pulau Bali.
Dewa Benawang Nala menjadi alas puncak Semeru, Dewa Naga Tatsaka dan Dewa Naga Besukih bertindak sebagai pengikat, dan Dewa Ananta Boga menjadi pengangkut yang membawa puncak gunung Semeru ke pulau Bali.
Setelah tiba di Bali, puncak gunung Semeru dibagi menjadi dua: satu menjadi Gunung Agung dan yang lainnya menjadi Gunung Batur.
BACA JUGA:Imut! 6 Model Rambut Anak Perempuan Ini Juga Sedang Menjadi Tren Selain Gaya Pixie Loh, Apa Saja Ya?
Setelah kedua gunung ini diletakkan, pulau Bali tidak lagi mengambang. Ini dianggap sebagai tempat bernaungnya para Dewa penguasa alam raya, menurut keyakinan masyarakat Bali.
Kisah Kebo Iwa: Raksasa yang Menakutkan
Selain legenda asal-usul gunung, ada juga kisah menarik tentang Kebo Iwa, raksasa yang sangat menakutkan di pulau Bali pada masa lalu.
Kebo Iwa suka meminta makanan dari penduduk setempat, dan jika permintaannya tidak dipenuhi, ia akan mengamuk dan merusak rumah-rumah mereka.
BACA JUGA:Melepas Penat di Bukit Cendana Rembang, Keindahan Alam dan Keteduhan yang Menenangkan!
Waktu itu, musim kemarau panjang melanda, dan persediaan makanan penduduk mulai menipis.