Masyarakat Kragilan kemudian membuat struktur organisasi kepengurusan.
Pengelola berseragam biru hitam dan berbagi tugas mulai dari pengelolaan jalan, pengamanan loket pintu masuk, pengamanan parkir hingga menjadi pemandu wisata di seluruh kawasan Top Selfie Pakisan Kragilan.
Saya salut dengan antusiasme warga ini, pendapatan yang terkumpul dari gerbang masuk akan disalurkan ke kas desa untuk kemudian dibagikan kepada warga yang membantu mengelola tempat tersebut.
Garis organisasi terlihat jelas di lapangan, ada koordinator, ada pengelola, dan semua bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Masyarakat setempat mengatur pengunjung untuk mengumpulkan tiket masuk
Nama Top Selfie pun diberikan oleh masyarakat. Mereka mengira nama ini unik dan laku, sehingga nama inilah yang dijadikan nama hutan pinus ini.
Apa yang dilakukan masyarakat Kragilan merupakan ide bagus bagi pengelolaan pariwisata masyarakat.
BACA JUGA:Suzuki Haojue DL160, Menjelajah Tanpa Batas dengan Performa Luar Biasa, Ini Keunggulannya!
Ketika masyarakat melihat potensi yang dimiliki daerahnya, maka timbullah keinginan untuk mengembangkan daerahnya.
Dikelola mulai dari loket masuk hingga pembuangan sampah, semuanya dikelola oleh warga, mandiri untuk lingkungannya.
Kekuatan dan upaya warga ini harus didukung. Jadi datanglah ke Top Selfie Pakisan Kragilan, ketika Anda datang ke kami setidaknya kami membawa sesuatu untuk semua orang.
Dengan mempromosikannya, masyarakat akan senang, usahanya akan diakui.
BACA JUGA:Merk Terbaik, Polytron Motor Listrik Fox R, Era Baru Otomotif Harga Murah
Di masa depan tempat ini menjadi lebih populer.
Semoga masyarakat setempat dapat mengelola dengan baik, membangun infrastruktur yang lebih memadai, mengalokasikan dana untuk pembersihan dan melakukan upaya untuk menjaga alam di sekitar tempat ini agar pengelolaan pariwisata mereka dapat efektif.
Harapannya masyarakat semakin mandiri dan belajar mengelola pariwisata dengan lebih baik.