tahun 2008, Gunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008.
Pada 22 Mei 2008, terjadi empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.
Selanjutnya pada 4 Desember 2021, terjadi erupsi Gunung Semeru yang mengeluarkan guguran awan panas mengarah ke Desa Curah Roboan, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Yang menimbulkan korban jiwa, Lebih lanjut, Gunung Semeru telah mengalami sekitar 20 letusan yang tercatat dari Januari hingga Oktober 2022.
Jalur pendakian Gunung Semeru dimulai dari pos Desa Ranu Pani (2.100 m dpl) di mana pendaki harus melapor (check in).
Dari Ranu Pane, pendaki akan berjalan sekitar 10 km menuju Ranu Kumbolo (2.390 mdpl) untuk berkemah dan mengisi persediaan air.
Selanjutnya perjalanan akan dilanjutkan melalui Tanjakan Cinta, melewati Oro-oro Ombo, Cemoro Kandang, Jambangan, hingga Kalimati (3.200 mdpl).
Setelah dari Kalimati, pos berikutnya adalah Arcopodo yang menjadi batas vegetasi.
Setelah melewati Arcopodo, pendaki bisa bersiap untuk summit atau melakukan pendakian menuju puncak Gunung Semeru.
Sebagai catatan, pendaki yang mencapai puncak Mahameru harus mewaspadai hembusan awan panas dan gas beracun yang keluar dari kawah Jonggring Saloka.