Menariknya, pusaka-pusaka yang terkubur di Gunung Cupu tidak boleh diungkapkan oleh kata-kata. menyampaikan bahwa jika pusaka-pusaka ini dibuka, pemerintahan akan hancur.
Oleh karena itu, muncul motto “Rahasia jangan dibuka”, yang menandakan kekaguman dan kekawatiran akan kekuatan pusaka tersebut.
BACA JUGA:Tampil Keren, Inilah Fox R Pabrikan Polytron Berhasil Dobrak Pasar Motor Listrik
Lutung Kasarung: Antara Legenda dan Sejarah
Ketua Padepokan Cupumanik Ciamis, Oos Koswara, membenarkan bahwa cerita Lutung Kasarung dihapus dari Gunung Cupu.
Bukti-bukti seperti tumpukan batu yang dikenal sebagai Gunung Cupu menegaskan hubungan erat antara cerita Lutung Kasarung dan tempat ini.
Gunung Cupu, yang dulunya adalah hutan belantara, diyakini sebagai tempat pelatihan calon raja sebelum mereka naik takhta dan memerintah.
Selain itu, Ki Ajar Sukaresi yang dulunya memerintah di Kerajaan Galuh memilih pergi ke wilayah Gunung Sawal dan menyimpan pusaka-pusaka di Cepu di Gunung Cupu.
Kemudian, pusaka-pusaka tersebut dijaga oleh Purbasari.
Persamaan dengan Versi Lutung Kasarung yang Dikenal
Versi cerita Lutung Kasarung di Desa Gunung Cupu memiliki banyak kesamaan dengan versi yang dikenal secara umum.
Cerita ini masih mengisahkan Purbasari, seorang putri yang diasingkan ke hutan karena perseteruan dengan kakaknya, Purbararang, terkait perebutan takhta.
Purbasari, yang awalnya memiliki penampilan buruk akibat perlakuan kakaknya, bertemu dengan Lutung Kasarung (Guruminda).
Guruminda memerintahkan Purbasari untuk mandi di mata air, mengubah penampilannya menjadi cantik seperti ibu dari Guruminda.
BACA JUGA:Yuk Telusuri Pura Luhur Giri Arjuno, dari Sejarah hingga Religius!