PAGARALAMPOS.COM – Selamat datang dalam telaah mendalam kami tentang dinamika kontroversial dalam ranah diplomasi, terutama terkait dengan konflik di Gaza.
Artikel ini akan membongkar lapisan-lapisan ancaman yang dilontarkan oleh Israel kepada tiga negara yang berani terlibat dalam konflik antara Israel dan Hamas.
Melalui sorotan ini, kita akan menjelajahi kompleksitas hubungan diplomatik di Timur Tengah dan mengungkapkan latar belakang serta implikasi dari ancaman yang diarahkan kepada negara-negara tersebut.
Simak dengan seksama, karena kita menyibak tabir kontroversi diplomatik yang sedang berkembang ini.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Inilah Wisata Alam di Tuban yang Sajikan Pemandangan Indah!
Konflik antara militer Israel dan Hamas di Gaza, Palestina, yang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023, telah berlangsung selama 46 hari hingga Rabu (22/11/2023).
Setidaknya tiga negara telah menerima ancaman dari militer Zionis jika terlibat dalam konflik di Gaza. Perang bermula setelah Hamas melancarkan serangan "Operasi Badai al-Aqsa" di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.
Dalam rentang waktu tersebut, sekitar 1.200 orang telah kehilangan nyawa dan ratusan lainnya menjadi sandera.
Respons Israel berupa serangan udara terus menerus terhadap Gaza hingga hari ini. Lebih dari 14.000 warga Palestina di wilayah tersebut telah kehilangan nyawa, dan lebih dari 5.000 di antaranya adalah anak-anak.
BACA JUGA:Menelusuri Wisata Tersembunyi di Kota Majalengka Jawa Barat
3 Negara yang Diancam Israel Jika Ikut Campur Perang Gaza
1. Iran
Menteri Ekonomi Israel Nir Barkat dalam sebuah wawancara dengan media Inggris mengatakan militer negaranya akan melenyapkan negara Iran dari muka Bumi jika melibatkan diri dalam perang di Gaza untuk membela Hamas.
“Rencana Iran adalah menyerang Israel di semua lini. Jika kami menemukan mereka bermaksud menargetkan Israel, kami tidak hanya akan membalas di lini tersebut, namun kami akan menyerang kepala ular, yaitu Iran,” katanya kepada Mail Online.
"Kami akan memastikan mereka membayar harga yang mahal jika, amit-amit, mereka membuka front utara," lanjut Barkat. "