PAGARALAMPOS.COM - Israel dan Hamas, dalam suasana tegang dan perang yang telah berlangsung selama beberapa waktu, akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Kesepakatan ini diumumkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu (22/11) setelah rapat kabinet darurat di Israel.
Gencatan senjata ini tidak hanya mencakup penghentian sementara aksi militer, tetapi juga melibatkan pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
Netanyahu, dalam pengumumannya, menyatakan bahwa keputusan ini merupakan langkah sulit, tetapi dianggap sebagai keputusan yang benar.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Inilah Wisata Alam di Tuban yang Sajikan Pemandangan Indah!
Hal ini menunjukkan adanya kesiapan untuk mengakhiri fase konflik yang telah merugikan kedua belah pihak.
Di sisi lain, Hamas menyambut baik kesepakatan tersebut dan menggambarkannya sebagai langkah "kemanusiaan," yang dirancang untuk melayani kepentingan rakyat Palestina dan meningkatkan ketabahan mereka di tengah agresi.
Detail Kesepakatan
Menurut Hamas, kesepakatan gencatan senjata ini mencakup beberapa poin penting.
Pertama, Israel diharapkan untuk menghentikan semua aksi militer di Jalur Gaza dan menghentikan pergerakan kendaraan militer.
BACA JUGA:Menelusuri Wisata Tersembunyi di Kota Majalengka Jawa Barat
Selain itu, akses bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan alat medis dan bahan bakar, harus diizinkan masuk ke Gaza melalui ratusan truk.
Dalam upaya menciptakan kondisi yang lebih aman, Hamas juga meminta penghentian operasi drone di beberapa wilayah Gaza selama masa gencatan senjata.
Batasan waktu dan area penggunaan drone juga dijelaskan dengan rinci.
Tuntutan Israel dan Ancaman Lanjutan