Namun, di Gunung Padang, batuan tersebut ditemukan dalam posisi horizontal, menunjukkan campur tangan manusia dalam penyusunan struktur bangunan.
BACA JUGA:Ini 11 Alasan Papua Barat Menjadi List Pilihan Utama Untuk Berlibur!
Ini menjadi misteri karena pada zaman itu, belum ada alat berat untuk memindahkan batuan seberat itu.
2. Budaya Menghadap ke Gunung
Fenomena bahwa bangunan atau perilaku budaya menghadap ke gunung dapat ditemukan di banyak tempat, seperti Yogyakarta, Bali, dan bahkan Sumatera Barat.
Referensi budaya ini dapat terlihat dalam bentuk pura-pura, istana, dan situs megalitikum.
Pada umumnya, orientasi ini memiliki kaitan dengan keyakinan spiritual dan ritus keagamaan yang menghubungkan manusia dengan kekuatan alam.
BACA JUGA:Lagi Liburan ke Palangkaraya? Coba Deh Kunjungi 3 Destinasi Wisata ini
3. Komposisi Ruang Mirip Struktur Pura
Gunung Padang, dengan teras-terasnya yang membentuk punden berundak, menunjukkan kemiripan dengan komposisi ruang di pura-pura dan istana di Bali dan Jawa.
Meskipun zaman dan kepercayaan berubah, unsur kesamaan dalam komposisi bangunan budaya tetap ada, menggambarkan warisan nenek moyang yang terus berkembang.
Situs megalitikum Gunung Padang bukan hanya sebuah tempat bersejarah, tetapi juga misteri yang terus memikat para peneliti dan pengunjung.
Mengeksplorasi keunikan situs ini bukan hanya perjalanan fisik melalui tangga dan batuan kuno, tetapi juga perjalanan lintas waktu yang mengungkap sejarah peradaban masa lampau.
BACA JUGA:Ini 10 Besar Calon Anggota KPU Empat Lawang, Banyuasin, Muara Enim dan Pagaralam
Dengan keindahan alam sekitarnya dan aura magis yang terasa, Gunung Padang mengundang kita untuk merenung dan menyelami keajaiban kuno yang masih tersimpan hingga saat ini.*