PAGARALAMPOS.COM - Majalengka, sebuah kabupaten yang memiliki keindahan alam Tatar Pasundan, Jawa Barat, menggiurkan dengan pesona budaya serta pesan sejarah yang masih terus berkembang di tengah masyarakatnya.
Dengan 26 kecamatan, 13 kelurahan, dan 330 desa, kabupaten ini menghamparkan kekayaan alamnya yang begitu beragam, diperkaya oleh dominasi etnis Sunda yang turut menghidupkan bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari.
Sejarah Majalengka yang menembus zaman kerajaan Hindu-Budha menandai keberadaannya dalam tiga kerajaan, salah satunya adalah Kerajaan Sindangkasih.
Warisan sejarah ini menjadikan Majalengka menjadi tempat yang sarat dengan kisah-kisah rakyat yang masih terjaga hingga saat ini.
BACA JUGA:Menelusuri Wisata Tersembunyi di Kota Majalengka Jawa Barat
1. Angin yang Mendefinisikan Julukan
Tak berlebihan jika Majalengka dijuluki sebagai Kota Angin. Sejak tahun 1980-an, kabupaten ini dikenal dengan hembusan angin yang hampir selalu kencang.
Masyarakat setempat menyebutnya sebagai “angin ngagelebug,” angin kencang yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kencangnya angin di daerah ini dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara, terutama saat memasuki musim hujan dan puncaknya pada bulan Agustus.
Faktor lain yang turut serta adalah keberadaan Gunung Ciremai di sekitar wilayah ini.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Inilah Wisata Alam di Tuban yang Sajikan Pemandangan Indah!
2. Kisah Unik di Kampung Balemalang
Balemalang, sebuah kampung dengan sejarah unik, menyimpan cerita bahwa rumah-rumah di sana tak pernah bertambah.
Hingga saat ini, hanya ada tujuh bangunan yang terdiri dari enam rumah dan satu musala.
Letaknya yang sulit dijangkau karena jalan yang kecil dan curam membuatnya menjadi lokasi yang jarang dijangkau.