Hal itu mungkin wajar terjadi, apalagi mereka adalah anak kembar adik kakak wajar memang sering bertengkar.
BACA JUGA:Peti Mati Berlapis Logam Mulia, Salah Satu Bukti 7 Penemuan Bersejarah Emas Terbesar Dunia
Namun herannya kedua anak ini konon selalu mempertengkarkan hal yang sepele.
Singkat cerita, kedua anak tersebut tumbuh semakin besar.
Satu anak punya karakter baik hati dengan sopan santun yang selalu ditunjukkan dalam tingkah lakunya.
Sementara saudara satunya justru menjadi anak yang nakal dan sering berbuat masalah.
BACA JUGA:Destinasi Wisata di Surabaya yang Buat Pengunjung Betah Karena Bikin Adem dan Nyaman!
Hingga suatu hari, karena si Ayah kelewat marah, akhirnya si Ayah menampar anak nakal itu karena terus saja bertengkar tidak jelas.
Sampai akhirnya si anak nakal tersebut mengalami robek di bibirnya.
Dalam bahasa Jawa, robek di bibir disebut Sumbing.
Sampai akhirnya nama kedua anak kembar itu akhirnya diabadikan menjadi nama dua buah gunung yang berdampingan yaitu Gunung Sindoro dan juga Gunung Sumbing.
BACA JUGA:Menikmati Pesona Indah Payakumbuh dengan Makanan Khasnya yang Terkenal
Gunung Sindoro mendeskripsikan sebagai anak yang santun, sebab dalam bahasa Jawa kata ndoro artinya adalah sopan.
Makanya disebutnya si ndoro, yang lama-lama menjadi Sindoro.
Sementara Gunung Sumbing mendeskripsikan satu anak yang bibirnya robek akibat tamparan ayahnya.
Entah benar atau tidak, yang pasti cerita rakyat ini diyakini warga lokal sebagai sejarah ataupun mitos atau legenda asal-usul mengapa kedua gunung tersebut dinamai Sindoro dan juga Sumbing.