Suriah Dibantu Wagner Kirim Sistem Hanud Pantsir S-1 Ke Hizbullah

Sabtu 04-11-2023,03:40 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

Sejak kematian pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin pada bulan Agustus, Kremlin telah melakukan beberapa upaya untuk menyerap tentara bayaran Wagner dan aset kelompok tersebut.

Namun Rusia menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Hamas di Moskow awal bulan ini, sehingga memicu kemarahan pemerintah Israel.

Pengerahan sistem hanud Panstir S-1 dari Suriah kepada milisi Hizbullah, dipercaya tidak akan terlalu berpengaruh pada kesiapan tempur Israel.

Pada Mei 2018, jet tempur Israel berhasil melancarkan serangan udara ke wilayah Suriah, termasuk yang dihancurkan rudal Spike NLOS Israel adalah Pantsir S-1.

BACA JUGA:4 Destinasi Wisata di Sulawesi Utara yang Mengagumkan, Keseruan Petualangan Ada di Sini

Sebuah informasi kemudian muncul terkait kehancuran Pantsir S-1 Seperti dikutip dari DefenseWorld.net (3/2/2020), disebut bahwa pangkal musabab hancurnya sistem Pantsir-S1 dikarenakan ponsel alias telepon seluler milik opeator Pantsir-S1 Suriah.

Valery Slugin, kepala perancang dari Design Bureau of Instrument Engineering yang mengembangkan sistem Pantsir, mengatakan dalam wawancara di situs TASS.

Ia menjelaskan bagaimana sistem Pantsir-S1 dapat dengan mudah dideteksi oleh jet tempur Israel. Saat kejadian, baterai Pantsir dilaporkan telah kehabisan rudal dan amunisi kanon, lantas operator Pantsir-S1 tengah menunggu kiriman amunisi berikutnya.

BACA JUGA:Selain dikenal dengan kota Hujan, Ternyata Bogor Miliki Tempat Wisata yang Menakjubkan!

Operator menunggu agak jauh dari sistem Pantsir-S1, dan apesnya salah satu dari mereka ternyata meninggalkan ponsel yang dalam keadaan aktif di kursi operator.

Dari situlah muncul masalah, intelijen Israel dapat menganalisa pancaran sinyal dari ponsel si operator dan sebagai akibatnya posisi baterai Pantsir-S1 dapat diketahui.

Pantsir S-1 mengusung konsep hybrid juga mengedepankan unsur SHORAD (Short Range Air Defence) lewat adanya kanon empat laras kaliber 30 mm. Sementara kebutuhan hanud jarak menengah hadir lewat konfigurasi rudal 57E6.

Baik kanon dan rudal dikemas dalam satu wahana, plus platform dapat bergerak mandiri dengan generator, perangkat sensor, ruang kendali FCS (fire control system) dan radar yang kesemuanya terigentegrasi dalam kontainer di satu truk. (*)

Kategori :